Petugas ber-APD melakukan pemulasaran jasad pasien COVID-19. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pada Sabtu (14/8), Bali masih melaporkan tambahan korban jiwa puluhan orang. Tercatat kematian warga akibat COVID-19 ini mencapai 36 orang.

Dilihat dari data Dinas Kesehatan Provinsi Bali, seluruh kabupaten/kota melaporkan tambahan kematian. Bahkan, mayoritas meninggal pada 14 Agustus. Tercatat ada 30 orang atau 83 persennya meninggal pada hari itu. Sedangkan 6 orang meninggal pada 13 Agustus.

Dilihat dari penyakit penyertanya (komorbid), mayoritas pasien meninggal tidak memilikinya. Komposisinya 21 orang banding 15 orang. Salah satu korban jiwa yang meninggal pada 14 Agustus merupakan ibu hamil.

Penyumbang tambahan korban jiwa terbanyak adalah Karangasem 8 orang. Disusul di urutan kedua adalah Buleleng sebanyak 6 orang.

Kemudian Denpasar dan Tabanan melaporkan 5 korban jiwa, Badung 4 orang, Bangli 3 orang, Gianyar dan Jembrana sama-sama 2 orang, dan Klungkung 1 orang.

Tabanan memasuki hari ke-39 berturut-turut melaporkan tambahan korban jiwa. Jumlahnya kini sudah mencapai 200 orang atau rata-rata 5,12 kematian per hari.

Baca juga:  Sejumlah Perwira Tinggi TNI Dimutasi

Tak Berkomorbid

Delapan pasien meninggal dilaporkan Karangasem terdiri dari 5 perempuan dan 3 pria. Usianya antara 45 hingga 83 tahun.

Seluruhnya tidak memiliki komorbid. Empat di antaranya meninggal pada 14 Agustus. Sedangkan 4 orang lagi pada 13 Agustus.

Enam pasien meninggal dilaporkan Buleleng terdiri dari 3 perempuan dan 3 pria. Usianya antara 42 hingga 79 tahun.

Seluruhnya memiliki komorbid. Jenisnya diabetes, gangguan jantung, ginjal, dan tekanan darah tinggi. Keenam pasien meninggal pada 14 Agustus.

Lima pasien meninggal dilaporkan Tabanan terdiri dari 4 perempuan dan 1 pria. Usianya 22 hingga 83 tahun. Seluruhnya meninggal pada 14 Agustus.

Pasien perempuan berusia 22 tahun dalam kondisi hamil meninggal pada 14 Agustus. Warga ini dirawat di RSUD Tabanan pada 10 Agustus dan dikonfirmasi COVID-19 pada hari yang sama.

Baca juga:  Ajak Milenial Kuasai Teknologi, Bupati Giri Prasta Gandeng STMIK Primakara

Tiga pasien meninggal memiliki komorbid. Jenisnya diabetes, tekanan darah tinggi, jantung, dan stroke.

Lima pasien dilaporkan Denpasar seluruhnya pria. Usianya antara 52 hingga 74 tahun.

Hanya satu pasien yang memiliki penyakit penyerta, yakni diabetes. Tiga pasien meninggal pada 14 Agustus, dua lainnya pada 13 Agustus.

Empat pasien dilaporkan Badung terdiri dari dua pria dan 2 perempuan. Usianya antara 57 hingga 95 tahun.

Dua pasien memiliki komorbid. Jenisnya diabetes dan hipertiroid. Keempat pasien meninggal pada 14 Agustus.

Pasien dari Bangli

Tiga pasien meninggal dilaporkan Bangli terdiri dari 2 pria dan 1 perempuan. Usianya antara 62 hingga 80 tahun. Seluruhnya tidak memiliki komorbid dan meninggal pada 14 Agustus.

Dua pasien meninggal dilaporkan Gianyar terdiri dari pria berusia 79 dan perempuan usia 46 tahun. Pasien perempuan memiliki penyakit diabetes. Keduanya meninggal pada 14 Agustus.

Baca juga:  Protokol Aman COVID-19 Plus untuk Bali

Pasien meninggal dilaporkan Jembrana terdiri dari perempuan usia 73 dan pria usia 61 tahun. Keduanya memiliki komorbid. Jenisnya gangguan paru dan jantung. Seluruhnya meninggal pada 14 Agustus.

Pasien meninggal dilaporkan Klungkung merupakan pria berusia 35 tahun. Warga ini mulai perawatan di RSUD Klungkung pada 8 Agustus dan meninggal pada 14 Agustus.

Kumulatif korban jiwa mencapai 2.666 orang. Rinciannya 2.660 WNI dan 6 WNA.

Posisi lima teratas dengan jumlah warga meninggal karena COVID-19 terbanyak adalah Denpasar 606 orang, Badung 435 orang, Tabanan 395 orang, Buleleng 376 orang, dan Karangasem 212 orang. Sedangkan posisi keenam hingga sembilan adalah Gianyar 174 orang, Bangli 164 orang, Jembrana 155 orang, dan Klungkung 116 orang. Terdapat juga 27 warga kabupaten lain yang meninggal karena COVID-19 di Bali. (Winatha/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *