MANGUPURA, BALIPOST.com – Kolonel Pnb Putu Sucahyadi, S.AP., M.Sc., M.M.S. dipilih sebagai Komandan Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih di Istana Merdeka pada Selasa (17/8). Tentu hal ini menjadi kebanggaan dan prestasi bagi TNI Angkatan Udara.
Keberhasilan ini, tentunya tidak terlepas dari pembinaan personel yang diselenggarakan oleh TNI AU. Dalam rilisnya, TNI AU menyebut bahwa sebelum terpilih sebagai komandan upacara, Kolonel Putu telah melalui berbagai seleksi secara ketat, hingga akhirnya tergabung dalam 8 calon terpilih yang dipersiapkan sebagai calon Komandan Upacara HUT Ke-76 RI di Istana Merdeka.
Semua calon komandan upacara tersebut, merupakan calon terbaik hasil seleksi nasional yang telah diselenggarakan. Keputusan dipilihnya Kolonel Pnb Pnb Putu Sucahyadi tentunya berdasarkan berbagai aspek penilaian, diantaranya sikap, suara, ketegapan, konsentrasi , postur, psikologi, dan juga kemantapan langkah.
Pria kelahiran kota Denpasar pada 9 Oktober 1977 ini, merupakan alumni Akademi Angkatan Udara tahun 1999. Berbagai jabatan strategis di lingkungan TNI AU telah dilalui dengan gemilang. Saat ini, Kolonel Pnb Putu Sucahyadi dipercaya menjabat sebagai Asisten Operasi Kosekhanudnas II di Makassar.
Di lingkungan TNI AU, Suami dari Gusti Ayu Riana Anomsari A.P ini, terlahir sebagai penerbang pesawat helikopter TNI AU di Skadron Udara 7 Lanud Suryadarma. Meskipun demikian, Kolonel Putu juga memiliki pengalaman sebagai bagian dari tim aerobatik TNI AU, yaitu Jupiter Aerobatik Team (JAT) menggunakan pesawat KT-1B Woong Bee.
Bagi Kolonel Putu, tampil di Istana Merdeka saat peringatan HUT Kemerdekaan RI, merupakan pengalaman kedua. Sebelumnya, mantan Danlanud Jenderal Besar Soedirman (Jbs) tahun 2017 ini, pernah terpilih sebagai Komandan Paskibraka beberapa tahun lalu di Istana Merdeka.
Tampil dengan kepercayaan diri yang tinggi, putra pasangan I Nyoman Djapa dan Itjeh Sopiah tersebut, mampu menjalankan tugasnya dengan sangat baik dalam memimpin pelaksanaan Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Istana Negara. (Yudi Karnaedi/balipost)
