DENPASAR, BALIPOST.com – Pada peringatan kemerdekaan RI, Selasa (17/8), Bali melaporkan tambahan korban jiwa sebanyak 48 orang. Jumlah ini sama seperti tambahan sehari sebelumnya.
Seluruh kabupaten/kota melaporkan tambahan kematian karena COVID-19. Ditambah 1 korban jiwa dari warga luar Bali.
Dilihat dari data Dinas Kesehatan Provinsi Bali, mayoritas meninggal pada hari dilaporkannya data tersebut. Jumlahnya sebanyak 28 orang meninggal (58,33 persen) pada 17 Agustus, 11 orang (22,91 persen) pada 16 Agustus, 2 orang (4,16 persen) pada 15 Agustus, 1 orang (2,8 persen) pada 10 Agustus, 2 orang (4,16 persen) pada 9 Agustus, 1 orang (2,8 persen) pada 4 Agustus, 2 orang (4,16 persen) pada 27 Juli, dan 1 orang (2,8 persen) pada 23 Juli.
Ada 5 kabupaten yang baru mencatatkan korban jiwa di awal Agustus hingga akhir Juli ini pada 17 Agustus. Rinciannya Badung sebanyak 2 orang yang meninggal pada 10 Agustus dan 27 Juli, Jembrana sebanyak 2 orang pada 27 Juli dan 23 Juli, Karangasem mencatatkan 1 orang pada 9 Agustus, Gianyar mencatatkan 1 orang pada 9 Agustus, dan Denpasar juga mencatatkan 1 orang pada 4 Agustus.
Dilihat dari riwayat penyakitnya, hanya 20 pasien memiliki komorbid. Sisanya sebanyak 28 orang tidak memiliki penyakit penyerta.
Tambahan Korban Jiwa
Penyumbang tambahan korban jiwa terbanyak adalah Karangasem sebanyak 10 orang. Disusul di urutan kedua adalah Badung sebanyak 9 orang.
Kemudian Tabanan melaporkan 7 korban jiwa, Denpasar 6 orang, Buleleng 5 orang, Gianyar dan Jembrana sama-sama 3 orang, Bangli dan Klungkung sama-sama 2 orang.
Tabanan sudah 42 hari berturut-turut melaporkan tambahan korban jiwa. Jumlahnya kini sudah mencapai 221 orang atau rata-rata 5,26 kematian per hari
Sepuluh pasien dari Karangasem terdiri dari 6 pria dan 4 perempuan. Usianya antara 20 hingga 75 tahun.
Seluruh pasien tak berkomorbid. Satu orang meninggal pada 17 Agustus, 7 orang pada 16 Agustus, satu orang pada 15 Agustus, dan seorang lagi pada 9 Agustus.
Sembilan pasien dilaporkan Badung terdiri dari 7 pria dan 2 perempuan. Usianya antara 47 hingga 78 tahun.
Tiga pasien memiliki komorbid. Jenisnya Hipertensi, Diabetes, dan Ganggguan Jantung. Sebanyak 7 orang meninggal pada 17 Agustus, satu pada 10 Agustus, dan seorang lagi pada 27 Juli.
Tujuh pasien dilaporkan Tabanan terdiri dari 3 pria dan 4 perempuan. Usianya antara 49 hingga 82 tahun.
Seluruh pasien memiliki komorbid. Enam orang meninggal pada 17 Agustus dan seorang pada 16 Agustus.
Pasien Denpasar
Enam pasien dilaporkan Denpasar terdiri dari 2 pria dan 4 perempuan. Usianya antara 44 hingga 93 tahun.
Hanya satu pasien memiliki penyakit penyerta, yaitu hipertensi dan diabetes. Empat orang meninggal pada 17 Agustus, satu pada 16 Agustus, dan seorang pada 4 Agustus.
Lima pasien meninggal dilaporkan Buleleng terdiri dari 2 pria dan 3 perempuan. Usianya antara 43 hingga 68 tahun.
Empat pasien memiliki komorbid. Jenisnya Diabetes dan Gangguan Paru. Empat orang meninggal pada 17 Agustus dan seorang pada 16 Agustus.
Tiga pasien dilaporkan Gianyar terdiri dari 2 pria dan 1 perempuan. Usianya 40 hingga 94 tahun.
Hanya satu pasien memiliki penyakit penyerta, yakni gangguan ginjal dan jantung. Satu pasien meninggal pada 17 Agustus, seorang pada 16 Agustus, dan seorang lagi pada 9 Agustus.
Tiga pasien dilaporkam Jembrana terdiri dari 1 pria dan 2 perempuan. Usianya antara 40 hingga 66 tahun.
Seluruhnya memiliki komorbid. Jenisnya Diabetes dan gangguan jantung. Satu orang meninggal pada 17 Agustus, seorang pada 27 Juli, dan seorang lagi pada 23 Juli.
Dua pasien meninggal dilaporkan Klungkung terdiri dari perempuan berusia 65 tahun dan pria berusia 62 tahun. Seluruhnya tidak berkomorbid. Pasien perempuan meninggal pada 15 Agustus, sedangkan pasien pria meninggal pada 17 Agustus.
Dua pasien dilaporkan Bangli terdiri dari perempuan berusia 68 tahun dan pria berusia 63 tahun. Keduanya tidak berkomorbid dan meninggal pada 17 Agustus.
Pasien luar Bali merupakan perempuan berusia 59 tahun. Warga ini dirawat di RSU Surya Husadha Nusa Dua pada 28 Juli dan terkonfirmasi pada 31 Juli. Pasien yang memiliki penyakit Hipertensi, Diabetes Militus dan Gangguan Jantung ini meninggal pada 17 Agustus.
Kumulatif korban jiwa mencapai 2.805 orang. Rinciannya 2.799 WNI dan 6 WNA.
Posisi lima teratas dengan jumlah warga meninggal karena COVID-19 terbanyak adalah Denpasar 633 orang, Badung 458 orang, Tabanan 416 orang, Buleleng 397 orang, dan Karangasem 233 orang. Sedangkan posisi keenam hingga sembilan adalah Gianyar 181 orang, Bangli 168 orang, Jembrana 164 orang, dan Klungkung 120 orang. Terdapat juga 29 warga kabupaten lain yang meninggal karena COVID-19 di Bali. (Winatha/balipost)