Ilustrasi. (BP/tomik)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kasus terkonfirmasi COVID-19 di Bali per hari yang masih cukup tinggi, menjadi perhatian pemerintah dalam penanganan. Selain mengajak masyarakat untuk memperketat penerapan protokol kesehatan (prokes), pelaksanaan vaksinasi juga menjadi sangat penting.

Kepala Dinas Kesehatan Bali, dr Ketut Suarjaya menegaskan, ada 3 penyebab mengapa kasus COVID-19 di Bali terus meningkat tajam. Ketiga penyebab itu adalah pertama adanya COVID-19 yang bersumber dari varian Delta, mobilitas masyarakat yang tinggi, dan masih adanya kerumunan di sejumlah wilayah di Bali.

Baca juga:  Kembali, Tambahan Pasien Sembuh Lebih Banyak dari Kasus Baru Positif COVID-19

Virus varian Delta, kata dia, sangat berbahaya karena penyebarannya sangat cepat. Sehingga bisa berpindah-pindah ke medium lain secara cepat, terutama di lingkungan keluarga. “Saya ingatkan kepada semua masyarakat agar selalu menggunakan masker di rumah, kecuali tidur. Karena sedikit saja kita lengah, maka salah satu keluarga kita yang imunnya lemah akan diserang oleh virus delta,” ucapnya mengingatkan.

Selain mobilitas tinggi, masih banyaknya kerumunan juga menjadi penyebab. Dirinya mengingatkan, masih maraknya pelaksanaan upacara keagamaan menjadi bagian dari meningkatnya kasus COVID-19, serta masih ramainya kegiatan di pasar-pasar. “Saya juga sempat berpesan dengan semua PD Pasar yang ada di Bali agar selalu menerapkan prokes ekstra ketat serta menghimbau agar mengajak masyarakat melakukan vaksinasi,” ujarnya.

Baca juga:  Pemprov Realokasi Anggaran Rp 756 Miliar Penanganan COVID-19, Ini Penjabarannya

Untuk itu, dr. Suarjaya berharap masyarakat bisa terus menerapkan prokes dengan ketat, sehingga penyebaran pada klaster keluarga bisa diminimalkan. Karena saat ini, diakuinya penyebaran di klaster keluarga dan klaster acara adat/agama masih tinggi. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *