Puluhan warga Pakudui Kangin yang mandatangi Kantor Bupati, diterima oleh Ketua Tim Perdamaian, Dewa Alit Mudiarta dan Tim Ahli Bupati, A.A Santoso yang juga sebagai tim Mediator Sengketa Pakudui. (BP/Istimewa)

GIANYAR, BALIPOST.com – Eksekusi damai, Desember 2020, antara Pakudui Kawan dan Pakudui Kangin, Kecamatan Tegallalang, Gianyar nampaknya masih menyisakan masalah. Kedua pihak kembali bersitegang, Kamis (19/8), saat diadakan pengukuran tanah yang sebelumnya disengketakan.

Pihak Pakudui Kangin memutuskan meninggalkan lokasi dan memilih menyampaikan keberatan ke Kantor Bupati Gianyar. Puluhan warga Pakudui Kangin yang mendatangi Kantor Bupati, diterima oleh Ketua Tim Perdamaian, Dewa Alit Mudiarta dan Tim Ahli Bupati, A.A Santoso yang juga sebagai tim Mediator Sengketa Pakudui.

Baca juga:  Dimusnahkan, Narkoba Miliaran Rupiah

Dewa Mudiarta menyampaikan bahwa Bupati sudah berusaha menjembatani kasus yang berlangsung puluhan tahun ini hingga akhirnya dilaksanakan eksekusi damai akhir 2020. Diakuinya, ada beberapa hal yang belum tuntas dan membutuhkan pertemuan lanjutan menganai pengelolaan lahan adat yang sebelumnya disengketakan. “Bapak Bupati hari ini sedang menghadiri Sidang, Senin perwakilan kedua belah pihak akan dipertemukan untuk membahas pengelolaan lahan ini,” ucapnya.

Alit Mudiarta meyakinkan pada intinya lahan yang disengketan adalah milik Desa Adat Pakudui terdiri dari dua Banjar Adat yaitu Pakudui Kawan dan Pakudui Kangin. Ia meminta agar Warga Pakudui Kawan dan Warga Pakudui Kangin untuk saling menjaga situasi dengan harapan eksekusi damai yang dilatari kesepakatan damai pula tidak ternoda.

Baca juga:  Dari Puluhan Duktang Terjaring hingga Kapolda Bali Raih Peringkat Terbaik

Ditegaskannya, dari sejumlah kesepakatan sudah mulai dilaksanakan dan sedang berproses. “Dalam pertemuan dengan bupati Senin depan, kami harapkan tidak ada lagi ketegangan,” harap Dewa Alit Mudiarta. (Wirnaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *