DENPASAR, BALIPOST.com – Dua petenis putri andalan Bali, yakni Putu ‘Nonik’ Armini dan Sinta Eka Putri dipastikan hengkang dan mengusung bendera provinsi lain, di ajang PON Papua. Nonik masuk skuad tim PON Jabar, sedangkan Sinta mengibarkan bendera NTB.
Bali sendiri tidak menurunkan tim putri, pada Pra PON lalu. Padahal, menurut petenis putra Bali Kadek Agus Satria Winaya Putra, di Denpasar, Kamis (19/8) menegaskan, seandainya tim putri Bali mengirimkan atlet ke Pra PON, dipastikan merebut tiket PON. “Saya kira peluang tim putri untuk lolos PON lebih terbuka. Apalagi, Bali juga mempunyai petenis andalan Gita Purnami,” sesal petenis yang biasa dipanggil Bombom ini.
Bombom mengisahkan, tim putra Bali merebut tiket PON pada Pra PON di Palembang, Sumsel 2019. Selain Bombom, tim Bali juga diperkuat Nyoman Suma Indrawan, Gede Falyawan Eka Putra, dan Putu Primadana. “Kami menyayangkan Bali tidak menurunkan tim putri, karena tidak ada dana,” ucapnya.
Keempat petenis Bali ini merebut tiket PON setelah juara grup. Tim putra yang lolos Bali, NTB, Jateng dan Sumsel. Sementara, tim yang lolos lebih dulu adalah Papua, Jatim, DKI, Bengkulu, Papua Barat, Bangka Belitung, Jabar dan Kaltim. “Kami akan turun berempat, di nomor beregu,” terang Bombom.
Di nomor beregu, terdiri atas dua tunggal dan satu ganda. “Kami mengandalkan nomor beregu ini,” jelasnya. Pasalnya, di ajang PON seluruh petenis baik SEA Games maupun atlet Asian Games, tetap diizinkan berlaga. “Jadi, walaupun petenis sudah biasa turun di event internasional, tetap diperbolehkan bertanding,” tuturnya.
Dia mengemukakan, pola latihan petenis Bali cukup lama, mengingat Bombom, Suma Indrawan, Gede Falyawan berasal dari Buleleng, sedangkan Putu Primadana dari Gianyar. “Terkadang Putu Primadana sesekali juga berlatih ke Buleleng,” ucapnya. Kini mereka memasuki TC sentralisasi, dan biasa berlatih di lapangan tenis KONI Bali, ditangani pelatih Putu Yasa.
“Rencananya, kami mengadakan uji coba melawan petenis senior di Umalas, dekat Canggu, pada Jumat (20/8),” ungkapnya. Diakuinya, latih tanding meladeni atlet senior cukup membanggakan. Apalagi, mereka berlatih tenis ditempat yang bukan biasanya untuk berlatih. “Kami ingin suasana baru dalam latihan,” cetus dia. Tim tenis PON Bali berharap secepatnya turun bantuan, seperti raket, senar, sepatu, dan peralatan lainnya. “Kami di tim tidak punya manajer, didampingi Suma Indrawan,” sebut dia. (Daniel Fajry/balipost)