DENPASAR, BALIPOST.com – Bali meloloskan dua kroser, yakni Diva Ismayana dan Putu Raditya Permana Putra. Keputusan PB PON menyebutkan, seluruh kontestan motocross harus menunggang motor merk KTM. Sedangkan, pembalap Bali selama ini berlatih menggunakan Kawasaki KX.
Pelatih motocross PON Bali Cok Vicky, di Denpasar, Sabtu (21/8) mengakui, keputusan PB PON baru keluar dua pekan lalu, bahwa panpel akan menyiapkan motor merk KTM. “Dua kroser Bali Diva dan Raditya turun di kelas Special Engiene (SE) 250 cc perorangan dan beregu,” tutur Cok Vicky.
Karena itu, pihaknya mengharapkan bantuan berupa motor KTM, sebagaimana yang dipakai di ajang resmi PON. “Kami sangat mengharapkan bantuan motor KTM, sebab kroser provinsi lain berlatih menunggang KTM, sedangkan kroser Bali berlatih memakai motor merk lain,” kilahnya.
Ia mengakui, setidaknya menunggang motor merk KTM, dipastikan memotivasi pembalap, meningkatkan kepercayaan diri, dan secara otomatis pembalap sudah beradaptasi dengan motor yang dikendarainya. “Motor merk KTM sudah disiapkan panpel dalam bentuk standar, tetapi kami tetap harus membawa spare part dan onderdilnya. Ibaratnya panitia menyiapkan senjata, kami membawa pelurunya,” beber dia.
Dijelaskannya, baik Diva maupun Raditya sama-sama memiliki motor trail KX F-250 cc. Namun, dipakai latihan terus menerus, sehingga perlu diganti motor yang standar dan dipakai di ajang resmi PON. “Kami mematok target tak main-main dan harus emas, tetapi permasalahannya pembalap pesaing dari provinsi lain, sudah berlatih menunggang KTM,” jelasnya.
Ia mengkhawatirkan, mental pembalap asuhannya down, sebab fasilitas latihan seperti motor belum ada, di sisi lain target cabor motocross emas. “Kami berlomba di venue Merauke dan tidur di barak TNI,” ungkapnya. (Daniel Fajry/balipost)