dr. A.A. Ngr. Gd. Dharmayuda, M.Kes. (BP/istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kasus COVID-19 di Bali sejak beberapa hari belakangan, memang ada trend penurunan, tetapi masih tergolong tinggi. Per Minggu (22/8), tambahan kasus baru mencapai 583 kasus. Demikian juga angka kematian pasien, tergolong tinggi, yakni mencapai 52 orang.

Agar kasus Covid-19 segera melandai, disiplin penerapan protokol kesehatan (prokes) mesti lebih ditingkatkan. Sebab selama ini belum semua masyarakat disiplin menerapkan prokes tiga M (mencuci tangan, memakai master dan menjaga jarak).

Kepala Puskesmas 1 Denpasar Selatan, dr. A.A. Ngr. Gd. Dharmayuda, M.Kes. Senin (23/8) mengatakan, selain disiplin menerapkan prokes, masyarakat yang belum divaksin hendaknya segera melalukan vaksinasi. Dengan demikian, jika terpapar COVID-19, dampak yang ditumbulkan tidaklah separah orang yang sama sekali belum divaksin.

Baca juga:  AS Puncaki Jumlah Kasus Kematian Akibat COVID-19 di Dunia, Geser Italia

Selebihnya, terkait dengan pengendalian atau penanganan kasus COVID-19, masyarakat harus mengikuti anjuran pemerintah. Dalam pengendalian COVID-19, pemerintah telah gencar melakukan kegiatan 3 T yaitu testing (pemeriksaan dini), traching (pelacakan) dan treatment (perawatan).

Dalam konteks itu orang yang memiliki gejala terpapar virus Corona, harus jujur mengatakan kondisi yang dialami, kemudian jujur pula menyampaikan dengan siapa saja pernah melakukan kontak atau interaksi, sehingga memudahkan petugas melakukan tracing dan treatment. Di sinilah diperlukan kerjasama yang baik, sehingga rantai penyebaran COVID-19 bisa segera diputus.

Baca juga:  Gelapkan Iuran BPJS, Mantan Manager HRD Divonis 1,5 Tahun

Kata Turah Dokter, panggilan akrabnya, masyarakat yang terpapar COVID-19 harus bersedia diisolasi terpusat (isoter), bukan isolasi mandiri. Sehingga memudahkan petugas melakukan treatment. Jika isolasi mandiri di rumah, anggota keluarga dan tetangga akan riskan tertular virus ini. “Kemudian, mereka yang terpapar, jangan panik dan stress, sebab itu akan bisa menurunkan imun tubuh. Segera periksakan diri, dan isolasi terpusat. Pada masa pandemi ini, mereka yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta, rajin-rajinlah mengontrol kesehatannya,” ujar dr. A.A. Ngr. Gd. Dharmayuda, yang seniman multitalenta ini.

Baca juga:  Kantor Samsat Renon Terapkan Bebas Calo

Jadi, agar kasus pandemi segera mereda, kerjasama semua pihak adalah kuncinya dengan selalu taat terhadap prokes dengan mencuci tangan dengan sabun/hand sanitizer, menjaga jarak atau menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas atau bepergian kecual untuk keperluan sangat mendesak atau urgen. Selebihnya, menjaga imun tubuh dengan rajin berolahraga dan mengkonsumsi makanan yang bergizi. (Subrata/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *