DENPASAR, BALIPOST.com – Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa di luar Jawa-Bali, perkembangan penanganan COVID-19 memperlihatkan perbaikan. Namun, ia meminta agar terus waspada.
Dalam keterangan pers terkait perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (23/8), dipantau dari Denpasar, Jokowi mengatakan dari 11 provinsi yang menerapkan level 4 kini berkurang menjadi 7 provinsi. Begitu pula kabupaten/kota yang menjalani level 4, dari 132 menjadi 104 kabupaten/kota, level 3 dari 215 menjadi 234 kabupaten/kota, level 2 dari 9 menjadi 48 kabupaten/kota. “Dengan melihat mulai membaiknya beberapa indikator, pemerintah akan mempertimbangkan untuk melakukan penyesuaian secara bertahap atas pembatasan kegiatan masyarakat,” tegasnya.
Penyesuaian itu, salah satunya tempat ibadah diperbolehkan dibuka untuk pelaksanaan ibadah maksimal 25 persen kapasitas atau maksimal 30 orang. Restoran juga diperbolehkan dibuka dengan maksimal 25 persen kapasitas, 2 orang per meja dan pembatasan operasional hingga 20.00.
Pusat perbelanjaan/mal diperbolehkan buka sampai dengan pukul 20.00 dengan maksimal 50 persen kapasitas, dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat yang diatur lebih lanjut oleh pemerintah daerah. Industri berorientasi ekspor dan penunjangnya dapat beroperasi 100 persen namun apabila menjadi kluster baru COVID-19 akan ditutup selama 5 hari. “Penyesuaian atas beberapa pembatasan kegiatan masyarakat ini dibarengi dengan protokol kesehatan yang ketat dan aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat masuk,” ujarnya.
Ia juga mengatakan cakupan vaksinasi dalam beberapa hari terakhir terus meningkat dan saat ini 90,59 juta dosis vaksin sudah disuntikkan. “Saya minta kepada Menteri Kesehatan, sampai akhir Agustus ini, kita harus bisa mencapai penyuntikan lebih dari 100 juta dosis vaksin,” kata Jokowi.
Keterlibatan TNI-Polri dalam melakukan tracing turut berkontribusi dalam peningkatan ratio kontak erat. Pada 22 Agustus 2021, ratio kontak erat mencapai 6,5. Ini, jauh lebih tinggi dari pada posisi Juli yang mencapai 1,9. “Perbaikan situasi COVID-19 yang kita miliki saat ini tetap harus kita sikapi dengan hati-hati dan penuh kewaspadaan,” ajaknya.
Ia menyebutkan pembukaan kembali aktivitas masyarakat harus dilakukan dengan tahap demi tahap seiring dengan peningkatan protokol kesehatan, testing, dan tracing yang tinggi, serta cakupan vaksinasi yang semakin luas. Hal-hal tersebut perlu dilakukan agar pembukaan aktivitas masyarakat tidak berdampak pada peningkatan kasus. “Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa, selalu melimpahkan rahmatnya dan mempermudah kita dalam menghadapi setiap tantangan,” tutupnya. (Diah Dewi/balipost)