DENPASAR, BALIPOST.com – Tercatat tiga petembak PON dipanggil, guna membela Timnas pada Kejuaraan Internasional Indonesia Open, September. Ketiga petembak yang dipanggil adalah Kadek Rico Vergian Dinatha, Talitha Judith Almira, dan Lily Sulistya Dewi Tirthajaya.
Pelatih tembak PON Bali Isro Firdaus, di Denpasar, Senin (23/8) mengungkapkan, pihaknya telah berkonsultasi dengan KONI Bali terkait pemanggilan atlet. Intinya, KONI menginstruksikan supaya ketiga petembak PON Bali fokus pada program TC sentralisasi, sekaligus memperkuat Bali di ajang PON Papua. “Jadi, kami tidak mengirimkan ketiga atlet yang dipanggil, sebab mereka fokus berlatih menghadapi PON Papua,” tutur Isro.
Dijelaskannya, petembak PON Bali baru saja mengikuti Kejurnas Online Jakarta Anniversary, 17-22 Agustus. Alhasil, petembak Bali merebut 1 emas, 3 perak dan 3 perunggu. Sekeping emas dipersembahkan Lily, di nomor air pistol 10 meter.
Selanjutnya, medali perak diperoleh melalui petembak Talitha, di nomor air pistol, Ni Putu Serly Widyaningsih, di nomor air pistol junior, Ketut Sudiana, di nomor free pistol. Sementara, 3 perunggu diperoleh melalui petembak Savitri Mirzaila, di nomor Air Rifle Match (ARM), Kadek Diana Putra di nomor air pistol.
Isro menambahkan, secara teknik materi latihan telah tuntas. Bahkan, dalam beberapa kali event nasional, petembak PON Bali mampu menduduki peringkat kelima. Artinya, kata dia, mereka berpeluang melaju ke final. “Saat ini mereka perlu diasah mental bertandingnya dan secara psikologis mentalnya harus dibenahi,” pesan dia.
Dia mengakui, mental dan beban petembak ketika berlaga di PON, sangat berbeda jika dibandingkan pada event kejurnas. Karena itu, tiap kali hajatan PON dipastikan muncul juara wajah baru, dan bisa mengalahkan petembak yang berjaya di kejurnas. “Beban dan mental juara di ajang PON sangat berbeda, dibandingkan pada kejurnas,“ ucapnya.
Pelatih lainnya Huzaini juga mengingatkan, petembak PON Bali yang perlu diasah mental psikologisnya, agar saat bertanding memiliki mental juara. “Kalau secara teknik mereka sudah cukup, tinggal petembak saat tampil harus tanpa beban, dan memiliki mental juara,” terang dia. (Daniel Fajry/balipost)