Kepala Disdikpora Provinsi Bali, Ketut Ngurah Boy Jayawibawa. (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Asesmen nasional (AN) penting diadakan di tengah pandemi COVID-19. Sebab, AN digelar untuk pemetaan pendidikan.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengatakan dengan pemetaan tersebut, Kemendikbudristek mengetahui sejauh mana ketertinggalan dunia pendidikan akibat COVID-19. Sebab, saat ini sangat dibutuhkan analisa data terkait learning loss yang terjadi.

“Ketertinggalan kita mencakup apa saja dan di mana saja. Dengan AN, kita juga mengetahui daerah dan sekolah yang paling membutuhkan bantuan,” ujarnya, dikutip dari Kantor Berita Antara.

Baca juga:  Dukung PBM Online, Telkomsel Sediakan "Kuota Terjangkau"

Terpisah, Kadisdikpora Bali, Dr. KN Boy Jayawibawa, M.Si., mengatakan jajarannya sudah melakukan pelatihan teknisi (simulasi). Hal ini sudah dirancang sejak lama guna memenuhi standar aturan Inmendagri.

Hal ini juga ditegaskan untuk mengerem upaya sejumlah daerah menggelar PBM terbatas. Mengingat level PPKM di Bali belum berubah.

Dalam Inmendagri No. 35 Tahun 2021, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di satuan pendidikan dilakukan melalui pembelajaran jarak jauh atau PBM secara daring. Maksimal 25 persen pendidik dan/atau tenaga kependidikan pada masing-masing satuan pendidikan dapat melakukan kegiatan persiapan teknis (simulasi) Asesmen Nasional pada tanggal 24 Agustus 2021 sampai 2 September 2021.(Sueca/balipost)

Baca juga:  Lurah BB Agung Mediasi Warga Dengan Rekanan Proyek Drainase
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *