Ni Nengah Widiasih (BP/Ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Satu-satunya atlet Bali yang masuk Timnas Merah Putih lifter Ni Nengah Widiasih (-41 kg), dijadwalkan tampil di ajang Paralympic Games Tokyo, di venue Tokyo International Forum, pada Kamis (26/8).

Atlet angkat berat asal Karangasem ini, diharapkan mampu memperbaiki prestasi sebelumnya, yang merebut perunggu pada Paralympic Games 2016 di Rio de Janeiro, Brazil.

Ketua Umum National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Bali I Komang Gede Darma Wijaya, di Denpasar, Rabu (25/8) menerangkan, pihaknya sengaja tidak menghubungi Widiasih, sejak tiba di Negeri Sakura, Kamis (19/8). “Saya sengaja tidak mengontak Widiasih, karena khawatir mengganggu konsentrasinya, hingga penampilannya semakin terbebani,” ungkap Komang Darma.

Baca juga:  Atlet dan Pelatih Wajib Antigen Sebelum Masuk TC

Dirinya hanya berharap, jika Widiasih mampu mendulang perunggu, pada hajatan multievent empat tahunan bagi para disabilitas ini, bisa memperbaiki prestasinya pada Paralympic, di Negeri Matahari Terbit ini. “Saya hanya berharap Widiasih sukses memperbaiki prestasinya, dari sebelumnya yang hanya meraih perunggu,” tuturnya.

Meskipun meraih perunggu, kata Komang Darma, Widiasih mendapat kucuran bonus dari pemerintah pusat, plus dari bank pemerintah. “Bonus yang diterima Widiasih sudah diwujudkan dengan membeli rumah, di kawasan Ketewel,” ujarnya.

Baca juga:  2 Tahun, Pemprov Bali Hasilkan 40 Regulasi

Komang Darma ingin Widiasih kembali mengukir prestasi gemilang, hingga merebut medali dan menerima kucuran bonus. Di mata Komang Darma, sosok Widiasih merupakan atlet disiplin, punya motivasi tinggi, serta rutinitas latihan. “Meskipun tidak didampingi pelatih, Widiasih tetap berlatih secara mandiri,” ucapnya.

Karena itu, hasil kerja keras Widiasih diharapkan sukses menyabet medali, pada hajatan multievent empat tahunan bagi kaum difabel terakbar se-jagat raya ini.

Di sisi lain, pelatih angkat berat NPCI Bali Nyoman Sugata, juga mengakui, figur Widiasih termasuk atlet ulet yang rajin berlatih, walaupun secara mandiri. “Bagi seorang lifter, berlatih mengangkat barbel ini harus setiap hari, sebab dikhawatirkan angkatannya menurun,” jelasnya.

Baca juga:  Buruh Beralih Jadi Pengedar Narkoba

Sebelum terbang ke Tokyo, Widiasih sempat menghubungi Nyoman Sugata, seraya mohon doa restu agar bisa mengukir prestasi gemilang, demi mengharumkan nama Bali di kancah dunia. “Motivasi berikut semangat juang Widiasih sangat tinggi, dalam upaya meraih prestasi,” kata Sugata. Widiasih pernah meraih perak, pada Asian Paragames 2018. (Daniel Fajry/Balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *