Wayan Sayoga. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Serah terima jabatan sekaligus pelantikan Rektor Universitas Udayana (Unud), Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara, M.Eng., pada Selasa (24/8) diwarnai aksi demonstrasi oleh sejumlah mahasiswa yang menamakan dirinya Aliansi Asa Udayana. Ada beberapa permasalahan yang disampaikan oleh mahasiswa diantaranya Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang mencekik kantong mahasiswa, kekerasan seksual yang penyelesaiannya tidak jelas, permasalahan fasilitas kampus yang tidak memadai untuk proses kuliah, hingga masalah kebebasan akademik yang masih ditekan.

Namun, di tengah pandemi Covid-19 yang saat ini masih merebak di Bali, ditambah dengan Bali masih menerapkan kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4, pelaksanaan demo itu sangat disesalkan. Menurut Ketua DPD Prajaniti Bali, Wayan Sayoga, sepatutnya demo ini tidak perlu dilakukan oleh para mahasiswa. “Di tengah masih berlakunya masa PPKM level 4 untuk wilayah Bali khususnya, aksi puluhan mahasiswa Unud ini sungguh tidak mencerminkan kepekaan mahasiswa yang peduli dengan kondisi Bali yang masih berjuang mengatasi Covid-19,” sesal Wayan Sayoga.

Baca juga:  Empati Korban Rumah Roboh di Kampung Jawa, Kapolsek Denut Serahkan Bansos

Pria yang juga seorang dokter ini, mengatakan bahwa demo yang dilakukan di tengah situasi pandemi seperti sekarang ini, dikhawatirkan menimbulkan kluster Covid-19 baru. Sebagai mantan aktivis mahasiswa, dia memahami keinginan menyalurkan aspirasi.

Namun, lanjutnya, ada cara yang lebih elegan dan lebih baik daripada demo, yakni aliansi mahasiswa itu segera bersurat ke Rektor baru untuk meminta waktu bertemu dengan mencantumkan bahwa mereka siap berdialog dengan memperhatikan protokol kesehatan. “Saya kira itu lebih elegan, bermartabat sebagai mahasiswa sebagai calon pemimpin ke depannya,” ujarnya.

Baca juga:  Sidang Perdana Rektor Unud Ditunda

Ketika disinggung tentang isi tuntutan mahasiswa terhadap rektor baru, Wayan Sayoga berpendapat itu urusan yang hanya bisa diselesaikan oleh pihak internal Universitas. Pihaknya berharap rektor baru beserta jajaran bisa memberikan solusi terbaik di tengah himpitan ekonomi akibat efek domino pandemi covid-19.

Ketua DPD Prajaniti Provinsi Bali ini berharap agar mahasiswa di Bali tidak menambah keriuhan situasi Covid-19 ini dengan melakukan aksi-aksi demo yang malah dapat menurunkan imun tubuh mereka. “Saya berharap adik-adik mahasiswa untuk jaga kondisi agar tetap sehat karena semesteran baru sedang dan mungkin akan segera berlangsung. Apabila ada aspirasi yang hendak disampaikan kepada rektorat, gunakan mekanisme yang aman buat semua,” ujar Sayoga.

Baca juga:  Kantor Grab Denpasar Didemo

Wayan Sayoga meyakini rektor baru Unud beserta jajarannya tentu sedang mempelajari berbagai persoalan seperti yang disuarakan mahasiswa. “Beri kesempatan pimpinan baru Unud untuk mendalami, semoga ada solusi terbaik buat semua pihak,” pungkas Wayan Sayoga. (win)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *