I Nyoman Ardika. (BP/bit)

TABANAN, BALIPOST.com – Masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang terus diperpanjang seiring masih tingginya lonjakan kasus COVID-19 menuntut masyarakat lebih inovatif dan kreatif mencari peluang usaha baru. Salah satunya seniman (pelawak) asal Desa Tangguntiti, Kecamatan Selemadeg Timur, I Nyoman Ardika yang akrab disapa dengan nama panggungnya, Sengap.

Ia kini membuka usaha warung kopi, dan diberi nama Korona ‘Kopi Jro Sengap’ di areal parkir Sekolah Tinggi Kesehatan di Tabanan. Ditemui Rabu (25/8), Ardika alias Jro Sengap inipun mengatakan, masa pandemi tentunya menuntut siapapun untuk tetap berkarya dengan berbagai gagasan atau inovasi kreatif.

Baca juga:  Kuartal II 2021,Volume Transaksi Digital BRI Tembus Rp 4.000 Triliun

Ia mengatakan usaha yang digeluti saat ini bukanlah mengejar keuntungan yang besar melainkan memberi ruang atau tempat komunikasi di tengah penatnya menjalani masa PPKM. “Jujur saya lebih baik diminta pentas 10 kali sehari, daripada hanya sekedar duduk, dan ini bukan bisnis melainkan hanya sarana media hiburan tempat diskusi dengan pola santai, tetapi kalau nantinya bisa jadi lahan bisnis ya, Astungkara,” ucapnya dengan gaya khas lawakan.

Usaha warung kopi miliknya ini, mulai serius digelutinya usai menjalani isolasi pascaterpapar COVID-19 tahun lalu. Sebelumnya sang istri yang lebih getol berjualan kopi kemasan hingga akhirnya mulai menyulap garase mobilnya untuk tempat nongkrong ngopi.

Baca juga:  Panen Kopi Diperkirakan Menurun, Hingga 40 Persen

Seiring perkembangan kasus COVID-19 yang terus meningkat, warung kopi di Denpasar pun sepi dan akhirnya memutuskan mencoba di wilayah Tabanan yang juga merupakan kampung halamannya. Di Tabanan, Ardika pun melihat peluang untuk membuka kembali usahanya di Sekolah Tinggi Kesehatan tempat ia bekerja sebagai Dosen Agama. “Welama masa PPKM, aktivitas kampus hampir tidak ada lantaran daring dan kesannnya sudah seperti gedung berhantu, jadi coba kita tata dengan baik, kita buat cafetaria di areal parkir. Astungkara banyak yang membantu, termasuk untuk pekerja kami ajak saudara yang kena PHK. Ada suka dukanya, sukanya bisa menjalin komunikasi, dukanya capek di mulut karena menemani tamu ngobrol,” ucapnya dengan banyolannya yang khas.

Baca juga:  Parama Satya Budaya dan Wija Kusuma Untuk Seniman Gianyar

Dengan kondisi saat ini, Ardika mengajak masyarakat untuk tetap tidak patah semangat di masa pandemi maupun PPKM. Karena yang terpenting saat ini bagaimana bisa menjaga pikiran tetap positif dan sehat.

Serta terus mencari peluang peluang usaha baru. Dan tentunya berharap kondisi cepat membaik sehingga ekonomi bisa kembali pulih. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *