Aditya Gupta. (BP/Istimewa)

JAKARTA, BALIPOST.com – Cara UKM di Indonesia menjalankan bisnis telah berubah secara mendasar di tengah pandemi COVID-19. Demi kelangsungan usahanya di iklim bisnis yang baru ini, para pelaku usaha harus bermigrasi ke digital.

Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, lebih dari 12 juta UKM sudah online dan memasarkan produknya lewat e-commerce dan media sosial. Bahkan berdasarkan survei Pancake, sekitar 80 persen responden familiar dengan e-commerce dan media sosial. Namun, hampir setengah dari bisnis yang online ini belum melakukan atau membuat saluran layanan pelanggan (CS) digital.

Baca juga:  4 Tahun Reformasi Total Koperasi

Dalam rilisnya, Aditya Gupta, Director dan Co-Founder dari Pancake mengatakan ada sejumlah persoalan yang dihadapi UKM. Misalnya pelaku UKM kesulitan dalam melacak data penjualan, mengelola banyak titik sentuh pelanggan sekaligus, dan mengelola staf karena pekerjaan jarak jauh, serta penggunaan perangkat seluler, bukan laptop, oleh anggota staf.

Ia mengatakan ditemukan juga banyak UKM di Indonesia mengalami masalah dalam memanfaatkan teknologi. “Ini mungkin disebabkan oleh akses terbatas ke alat dan pengetahuan yang tepat untuk mengelola bisnis mereka. Kami percaya bahwa hubungan baik dengan pelanggan dibangun melalui percakapan yang cepat, efisien dan efektif. Dan melalui hubungan baik ini bisnis usaha kecil dan menengah bisa berkembang, sekalipun dengan sumber daya dan kemampuan teknis yang terbatas,” sebutnya.

Baca juga:  BSF, Strategi Produk UMKM Bali Tembus Pasar Global

Ia menyebut UKM dapat menemukan fungsi penting yang mereka butuhkan di Pancake Core, satu platform di mana usaha kecil dan menengah dapat mengelola bisnis mereka dan berinteraksi secara efisien dengan pelanggan mereka di berbagai saluran, termasuk  WhatsApp, Facebook, Instagram dan market place,” jelasnya.

Ini, lanjutnya, disediakan secara gratis untuk pengguna pertama kali, sehingga mereka dapat belajar dan mengeksplorasi penggunaannya. “Kemampuan platform kemudian dapat diperluas dengan mudah menggunakan integrasi dengan produk Pancake lainnya, termasuk: CRM, POS, Botcake dan Webcake,” paparnya.

Baca juga:  Pacitan Miliki Kampung UKM Digital

Kemenkop dan UKM menyebut ada lebih dari 64 juta UKM pada 2020. Jumlah ini, hampir 99 persen dari total populasi bisnis dan mempekerjakan lebih dari 116 juta orang.

Dilihat dari kontribusinya, UKM memainkan peranan penting dalam inklusi sosial dan penyebarluasan teknologi di masyarakat. Saat ini, UKM menyumbang lebih dari 60% dari PDB Indonesia.

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *