Suasana sepi obyek wisata Pantai Semawang, Denpasar saat PPKM Level 4. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pandemi yang masih berlangsung hingga kini telah menghancurkan sektor perekonomian Bali. Dalam usaha untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, mengemuka usulan agar Pemkot Denpasar bersama stakeholder meminta ke Pemprov Bali untuk bisa membuka sektor pariwisata, minimal akhir tahun ini.

Salah satu yang mengusulkan ini adalah anggota DPRD Denpasar dari Fraksi Golkar, I Wayan Suwirya, Jumat (27/8). Suwirya yang merupakan sekretaris Fraksi Golkar DPRD Denpasar ini berharap agar Pemerintah Kota Denpasar bisa mendesak Pemerintah Provinsi Bali untuk segera membuka pariwisata saat pandemi COVID-19 melandai.

Baca juga:  Pascapandemi COVID-19, CHS Jadi Tagline Pariwisata

“Fraksi Golkar berharap kepada Pemerintah Kota Denpasar bersama stakeholders pariwisata seperti Asita, Organda, PHRI dan lainnya untuk mendesak Pemerintah Provinsi Bali agar segera membuka pariwisata pada saat pandemi COVID-19 melandai,” kata Suwirya.

Pihaknya berharap minimal pada akhir tahun ini Bali, khususnya Denpasar, sudah bisa menerima wisatawan setidaknya untuk wisatawan domestik. Kebijakan ini diperlukan untuk bisa meningkatkan ekonomi masyarakat yang kini banyak terkena PHK akibat industri pariwisata yang tidak jalan.

Selain itu, pihaknya juga meminta Pemkot membantu pemasaran UMKM, ekonomi kreatif masyarakat yang sebelumnya bekerja di sektor pariwisata. Juga memberikan pelatihan-pelatihan bagi masyarakat terkena PHK atau yang dirumahkan.

Baca juga:  Awalnya Bantah Curi Uang, Ternyata Disembunyikan di Lemari

“Ini untuk membangkitkan kepercayaan diri masyarakat dan mengurangi tingkat depresi akibat situasi ekonomi saat ini,” katanya.

Dalam bidang sosial, warga miskin, dan warga yang terkena PHK, banyak yang tak terdata dengan baik, sehingga pada saat pembagian BLT atau sembako khusus warga tidak mampu dan yang dirumahkan serta PHK justru tak mendapatkan haknya.

Di sisi lain, anggota dewan dari Fraksi PDI-P, I Gede Westra mengatakan sangat menyadari kondisi ekonomi masyarakat yang turun dan juga berdampak pada perolehan pendapatan daerah. Misalnya saja, akibat pandemi ini, perolehan pajak hotel dan restoran mengalami penurunan.

Baca juga:  Kembali Tambah Kasus COVID-19, Ini Desa/Kelurahan di Denpasar Laporkan Kasus Baru

Melihat kondisi tersebut, perlu dipikirkan bersama agar mampu mencari format yang terbaik dalam penanganan pandemi COVID-19 ini. Dengan demikian akan mampu memberi rasa aman, nyaman serta tidak menimbulkan rasa kekhawatiran yang mendapat di mata masyarakat, sehingga sektor pariwisata bisa segera dibuka kembali. Yang bermuara dapat menggerakan perekonomian masyarakat dan mampu meningkatkan ekonomi daerah secara umum. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN

1 KOMENTAR

  1. Kami di Belanda tunggu lama . Kapan ke Bali Lagi?? Rindu ke teman2 di Bali. Saya datang pertama kali ke Bali tahun 1983 ( orang Belanda) dan setiap tahun datang dan sekarang hampir dua tahun tidak bisa datang. Silakan bukan Bali cepat!!!

    Dari Jan.R.Oostenveld

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *