Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan (BI KPw) Provinsi Bali Trisno Nugroho. (BP/ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Berdasarkan survei dari Bank Indonesia (BI) di masa pandemi, UMKM yang memanfaatkan digitalisasi yang lebih bisa bertahan bahkan mengalami peningkatan penjualan. Demikian disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Trisno Nugroho, Sabtu (27/8).

“Survei yang dilakukan oleh kantor pusat Bank Indonesia, UMKM yang menerapkan strategi berjualan secara digital memiliki resiliensi atau ketahanan bahkan mengalami peningkatan penjualan pada kondisi pandemi saat ini,” ungkapnya.

Baca juga:  Integrasi Ekosistem UMi Kian Dekat, BRI One Culture Jadi Kunci Keberhasilan

Hal tersebut menunjukan pemanfaatan teknologi merupakan syarat mutlak agar UMKM dapat bertahan dan berkembang saat ini. Sehingga UMKM harus memahami kiat-kiat pemasaran dan penjualan produk secara digital.

Diakui, BI berupaya melakukan peningkatan kapasitas UMKM untuk memperluas akses pemasaran melalui berbagai saluran pemasaran digital. Salah satunya dengan mengadakan pelatihan dengan narasumber dari marketplace dan kanal pemasaran online.

Pihaknya juga memfasilitasi UMKM agar dapat melakukan onboarding di berbagai platform pemasaran online khususnya marketplace, sesuai dengan pola kegiatan usahanya. Dari 521 UMKM di seluruh Bali yang difasilitasi untuk mengikuti pelatihan pemasaran digital, tercatat 70 UMKM telah berhasil onboarding atau melakukan pemasaran secara digital.

Baca juga:  Jumlah Kasus COVID-19 di Bali Bertambah di Atas 80 Orang, Pasien Meninggal Kembali Dilaporkan

“Kami meyakini keberhasilan program onboarding UMKM terdiri atas proses kurasi yang berkualitas dalam menjaring UMKM yang berkomitmen, monitoring proses onboarding yang disertai dengan pendampingan yang intensif, serta pengumpulan data berkelanjutan dalam rangka perumusan tindaklanjut ke depan,” ujarnya.

Selain pemasaran dan penjualan secara digital, UMKM juga didorong melakukan digitalisasi dari hulu ke hilir dari aspek produksi, pembayaran dan pembiayaan. Pemanfaatan teknologi digital pada aspek produksi khususnya pada sektor pertanian atau digital farming.

Baca juga:  Sambut RAFI 2024, Penukaran Uang Disiapkan di 208 Titik

Aspek selanjutnya yakni pembiayaan dan penyusunan laporan keuangan. Dari aspek pembayaran, BI mendorong pembayaran digital melalui penerapan QRIS. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *