AMLAPURA, BALIPOST.com – Di tengah situasi kemarau saat ini, banyak desa yang warganya mulai mengalami krisis air. Jumlahnya hampir 50 persen desa di Karangasem mulai kesulitan air akibat dampak musim panas ini.
Plt. Kepala BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa, Selasa (31/8), mengatakan, hingga saat ini memang cukup banyak desa yang warganya mulai mengalami krisis air bersih. Warga yang krisis itu tersebar di semua kecamatan. “Bahkan untuk di Kubu hampir semua desa kesulitan air bersih,” ucapnya.
Arimbawa, mengungkapkan, kesulitan air bersih ini terjadi akibat minimnya sumber air dan lokasinya juga berada di atas ketinggian dan tanah kering. Akan tetapi, untuk tahun ini jumlah desa yang kesulitan air bersih saat kemarau menurun dibanding sebelumnya. “Hal itu disebabkan mulai ditemukan sumber mata air baru, dibangunnya Pamsimas, dan gali sumur baru,” tambahnya.
Dia menjelaskan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan instansi, seperti Dinas Sosial (Dinsos) Karangasem, Palang Merah Indonesia Cabang Karangasem, Komunitas ACT, dan Bank terkait mengantisipasi kesulitan air bersih terhadap masyarakat.
“Kita siap mendistribusikan air bersih bila ada permintaan dari masyarakat. Sampai kini belum ada daerah di Kabupaten Karangasem yang mengajukan air bersih ke BPBD atau instansi terkait. Petugas bersedia mengirimkan air bersih ke lokasi. Yang penting lokasi jelas serta tempat untuk menampung air milik umum,” tegas Arimbawa. (Eka Parannada/balipost)