Tenaga kesehatan memeriksa rekannya saat vaksinasi di RSUD Wangaya, Denpasar. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Bali, merupakan salah satu provinsi yang tinggi capaian vaksinasinya. Per 1 September, dikutip dari vaksin.kemkes.go.id, dari sasaran vaksinasi sebanyak 3.405.130 orang yang mencakup tenaga kesehatan, lanjut usia, petugas publik, masyarakat rentan dan umum, serta usia 12-17 tahun, sudah tervaksinasi dosis 1 sebanyak 3.176.163 orang (93,28 persen). Sementara itu, untuk vaksinasi dosis kedua mencapai 1.829.947 orang (53,74 persen).

Jika dirinci per target sasaran, petugas publik paling tinggi capaian vaksinasinya. Dari target 338.389 orang yang tervaksinasi dosis 1 mencapai 1.429.063 orang (422,31 persen) dan vaksinasi dosis 2 sebanyak 846.374 orang (250,12 persen).

Sedangkan SDM kesehatan dari target sebanyak 36.843 orang, namun yang tervaksinasi dosis 1 mencapai 44.977 orang (122,08 persen) dan dosis 2 sebanyak 42.437 orang (115,18 persen).

Usia 12-17 tahun juga tinggi capaian vaksinasinya, dari 397.239 orang tercapai dosis 1 sebanyak 374.421 orang (94,26 persen) dan dosis 2 mencapai 330.041 orang (83,08 persen).

Baca juga:  Peringatan 22 Tahun Bom Bali Jadi Momentum Melanjutkan Hidup

Jangkauan vaksinasi terendah adalah masyarakat umum dan rentan. Dari target 2.177.755 orang, yang sudah divaksinasi dosis 1 mencapai 1.062.241 orang (48,81 persen) dan dosis 2 sebanyak 450.193 orang (20,69 persen).

Sementara untuk lansia, dari target 454.904 orang, sudah tervaksinasi dosis 1 sebanyak 264.833 orang (58,22 persen) dan dosis 2 mencapai 160.593 orang (35,30 persen).

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya, hal ini bisa tercapai karena Bali melakukan percepatan vaksinasi dengan berbasis komunitas. Di tiap kabupaten dengan melibatkan masyarakat. Sehingga masyarakat bisa mengajak saudara-saudaranya untuk datang sehingga vaksinasi bisa lebih cepat.

Kemudian provinsi juga turun langsung dengan membentuk sentra vaksinasi juga di wilayah kabupaten/kota. Pihaknya juga membentuk pos vaksinasi terpadu dengan didukung TNI/Polri, akademi, dan komponen masyarakat lain, organisasi kemasyarakatan, swasta, dan yang lainnya. “Kebetulan antusiasme masyarakat untuk dilakukan vaksinasi amat tinggi tidak ada penolakan. Bahkan masyarakat minta untuk divaksin,” kata dr. Suarjaya.

Baca juga:  Vaksin COVID-19 Harus Berkeadilan

Capaian 100 Juta Dosis

Terkait vaksinasi ini, Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia
Tarmizi, M.Epid dalam keterangan virtualnya, Rabu (1/9), mengatakan, persediaan vaksin menjadi salah satu kunci capaian vaksinasi 100 juta dosis suntikan. Selain itu, kolaborasi dengan banyak pihak juga mendorong semakin luasnya cakupan vaksinasi.

dr. Nadia menjelaskan, sejak Januari hingga Juni jumlah vaksin yang diterima terus meningkat. April sempat 20 juta dan Juli menyentuh 40 juta. Juli hingga Agustus Indonesia menerima sekitar 50-65 juta dosis vaksin. “Karena jumlah vaksin nya terus meningkat harus segera gunakan vaksin untuk menyelesaikan vaksinasi,” ujar dr. Nadia.

Baca juga:  Pengurus DPD hingga PAC PDIP Dukung Wayan Koster 2 Periode Gubernur Bali

Kemudian dr. Nadia melanjutkan, dalam mempercepat dan memperluas vaksinasi, pemerintah menggandeng TNI/Polri, BUMN, swasta, organisasi masyarakat, dan juga organisasi keagamaan untuk bersama-sama melakukan vaksinasi dengan membuka lebih banyak centra vaksinasi. Dia berharap, target vaksinasi untuk 208 juta penduduk Indonesia bisa tercapai.

Dia juga mengingatkan, vaksinasi dapat mencegah kita tidak sakit parah bila tertular oleh COVID-19, oleh karena itu, vaksin sangat penting agar kita semua dapat hidup berdampingan dengan virus corona dan melakukan aktivitas dengan kebiasaan baru. “Selain vaksin, tetap disiplin protokol kesehatan, terutama memakai masker,” ujarnya. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *