NEGARA, BALIPOST.com – Pelayanan rapid test Antigen untuk syarat pelaku perjalanan awak kendaraan logistik Jawa-Bali di Gilimanuk masih gratis. Layanan rapid test antigen untuk awak logistik difasilitasi Kementerian Perhubungan khusus di Gilimanuk di Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) Cekik.
Klinik representatif disediakan namun hanya buka mulai pukul 08.00 Wita sampai 20.00 Wita. Kepala Satuan Pelaksana UPPKB Cekik Made Arya menegaskan fasilitas rapid test antigen gratis khusus bagi awak kendaraan logistik masih berlaku sesuai instruksi pusat.
Fasilitas ini disediakan dari Kementerian Perhubungan selain memastikan awak angkutan logistik mengikuti protokol kesehatan (Prokes) penyeberangan, juga meringankan biaya perjalanan atau operasional.
“Satu kendaraan berlaku dua orang, sopir dan kernet. Dan setiap mencari rapid ke sini wajib membawa kendaraan, STNK dan KTP. Ini khusus untuk awak angkutan logistik, di luar itu tidak kita layani,” kata Made Arya, Rabu (1/9).
Kebijakan ini berlaku sejak awal Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan hingga saat ini saat perpanjangan. Layanan rapid test antigen gratis bagi awak angkutan logistik ini ditentukan oleh kementerian, mulai dari alat rapid test dan tenaga kesehatan yang mengambil sampel serta memeriksa sampel swab.
Dan untuk di penyeberangan ke Jawa dari Bali, ditunjuk lokasi di UPPKB Cekik. Dipilihnya lokasi, pertimbangan memudahkan awak angkutan logistik melakukan rapid test. Sebab, sudah pasti angkutan logistik melewati timbangan di UPPKB.
Hanya saja jam pelayanan dibatasi mulai dari pukul 08.00 WITA hingga 20.00 WITA. “Rata-rata sehari ada sekitar 80 orang. Sopir juga sudah mengikuti jadwal jam buka, kalau lebih dari jam itu kita tidak layani,” katanya.
Layanan ini juga berlaku pada sopir dan kernet angkutan logistik yang hendak masuk ke Bali melalui Pelabuhan Ketapang. Klinik Rapid Test antigen gratis dari Kementerian Perhubungan juga disediakan di dekat Pelabuhan Ketapang.
Secara prosedur penanganan, juga menerapkan aturan memulangkan kembali awak yang hasil rapid test antigen positif. “Apabila ada yang hasilnya positif, akan kita serahkan ke pihak Satgas Covid-19 untuk tindak lanjutnya,” tambahnya.
Sementara itu, sejumlah awak angkutan logistik berharap rapid test gratis tersebut. Salah seorang sopir truk asal Singaraja, Wayan Astika, ditemui mengaku sangat terbantu dengan adanya rapid test antigen gratis ini.
Ia berharap kebijakan bagi kendaraan logistik ini terus dilakukan selama aturan rapid test antigen masih menjadi syarat perjalanan keluar atau masuk. “Secara langsung mengurangi biaya juga, dan kita juga mendapat kepastian bahwa telah mengikuti Prokes,” ujar Astika yang hendak ke Jakarta. (Surya Dharma/balipost)