DENPASAR, BALIPOST.com – Indonesia kembali kedatangan vaksin COVID-19 pada Kamis (2/9). Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan jumlah vaksin yang datang berjumlah hampir 1,2 juta dosis.
Dalam keterangan pers virtual yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Wamenken Dante mengutarakan jumlah persis vaksin Pfizer yang tiba adalah 1.195.740 dosis vaksin. Dengan kedatangan vaksin ini, ia menyebutkan Indonesia telah memiliki sekitar 220 juta dosis vaksin COVID-19 dalam bentuk produk jadi maupun bahan baku.
Sebelum ini, Pfizer telah mendatangkan 1,5 juta dosis vaksin jadi ke Indonesia. Kedatangan vaksin tambahan sebanyak 1,2 juta dosis kali ini merupakan tahap ke-47 dari total pemesanan sebanyak 54,6 juta dosis vaksin Pfizer.
Ia juga mengungkapkan bahwa upaya penanggulangan pandemi COVID-19 sedang mengalami tren perkembangan ke arah positif. “Kita melihat tren penurunan kasus konfirmasi bagi provinsi terus berlanjut sebesar 25 persen dibandingkan pekan sebelumnya. Diikuti dengan tren kasus kesembuhan yang terus meningkat,” papar Dante.
Tren penurunan juga terjadi pada positivity rate nasional yang kini ada di kisaran 10,36 persen. “Kami juga mencatat penurunan angka kematian hingga 37 persen menurun dibandingkan minggu sebelumnya,” katanya.
Ia berharap situasi tersebut dapat terus ditekan hingga titik terendah sejalan dengan berbagai macam protokol kesehatan yang sedang dikampanyekan pemerintah. Wamenkes menegaskan penurunan angka kasus di Tanah Air jangan sampai mengakibatkan masyarakat lengah.
“Semua perkembangan positif ini jangan membuat kita lengah. Kita juga melihat negara dengan tingkat vaksinasi di atas 50 persen dari jumlah penduduk seperti Amerika Serikat, Inggris, Israel dan Jepang kembali mengalami lonjakan kasus. Itu karena protokol kesehatan yang tidak dijaga,” katanya.
Walaupun Indonesia mengalami akselerasi yang lebih cepat dalam memberikan vaksinasi, namun penerapan protokol kesehatan merupakan salah satu keharusan yang perlu dijalankan supaya tidak terjadi lonjakan berikutnya. “Kita harus tetap waspada dan tetap menahan diri untuk mengurangi mobilitas, menjaga disiplin protokol kesehatan dan segeralah untuk divaksinasi,” ajaknya. (Diah Dewi/balipost)