Gubernur Koster lanjutkan pembangunan jalan baru shortcut titik 7 dan 8 Singaraja-Mengwitani. (BP/Win)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Gubernur Bali Wayan Koster bersama Wakil Gubernur Bali Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) secara konsisten memenuhi janji politiknya. Yaitu melaksanakan program pembangunan infrastruktur darat, laut, dan udara secara terintegrasi dan terkoneksi sebagai implementasi visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.

Setelah selesai melakukan pembangunan fisik jalan baru shortcut titik 3,4,5 dan 6 pada tahun 2019 dengan anggaran sebesar Rp 325,9 miliar, kini Gubernur Koster melanjutkan melaksanakan pembangunan jalan baru shortcut di titip 7A, 7B, 7C, dan 8. Pelaksanaan pembangunan ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Gubernur Koster bersama Direktur Pembangunan Jalan, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR yang dipuput oleh Ida Shri Bhagawan Putra Natha Nawa Wangsa Pemayun Kamis (2/9).

Hadir pula Pangdam IX Udayana, Kapolda Bali, Ketua DPRD Bali, Kepala BPKP Perwakilan Provinsi Bali, Bupati dan Wakil Bupati Buleleng, Ketua DPRD Buleleng, dan Kejari Buleleng. Pembangunan titik 7A, 7B, 7C, dan 8 dilaksanakan tahun 2021 dengan anggaran sebesar Rp 145,6 miliar dan target penyelesaian pada 2022. Dengan demikian, Kementerian PUPR sudah mengalokasikan total anggaran sebesar Rp 471,5 miliar.

Baca juga:  Personel Basarnas Bali Di-rapid Test

Gubernur Koster, mengatakan bahwa pembangunan shortcut titik 7A, 7B, 7C dan 8 akan mengurangi tikungan dari 25 tikungan menjadi 9 tikungan. Ia mengatakan tikungan akan menjadi lebih halus, tanjakan menjadi lebih landai, sehingga pengguna jalan akan menjadi lebih cepat, nyaman, dan aman. “Kita patut bersyukur pembangunan ini dapat dilaksanakan berkat komitmen penuh Bapak Menteri PUPR RI beserta jajaran dalam mengalokasikan anggaran untuk pembiayaan pembangunan fisik sesuai rencana, meskipun pagu anggaran Kementerian PUPR mengalami refocussing cukup besar. Oleh karena itu pada kesempatan ini, mewakili Pemerintah Provinsi Bali dan Krama Bali mengucapkan terima kasih kepada Menteri PUPR RI, Bapak Dr. Ir. Basuki Hadimuljono berserta jajaran,” ujar Gubernur Koster.

Gubernur Bali jebolan ITB Bandung ini meminta kepada kontraktor pelaksana (Sinarbali – Citra KSO) agar melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya, penuh rasa tanggung jawab, sesuai dengan spesifikasi teknis, dan selesai tepat biaya, tepat mutu, dan tepat waktu. Gubernur Koster juga memerintahkan kontraktor pelaksana agar memanfaatkan sumber daya lokal secara optimal, baik tenaga kerja, material dan peralatan untuk mendukung hidupnya perekonomian rakyat setempat.

Sehingga masyarakat langsung merasakan pembangunan shortcut ini. Dengan demikian, akan terwujud keseimbangan alam beserta ssinya dan pekerjaan akan berjalan dengan lancar serta sukses.

Baca juga:  China Klaim Miliki Terowongan Bawah Laut Terpanjang di Dunia

Sebagai wujud penghormatan kepada pendiri cikal bakal Kerajaan Buleleng Tahun 1660, dengan Raja pertama I Gusti Anglurah Panji Sakti atau Ki Barak Panji Sakti, Gubernur Bali membangun Taman berisi Patung Ki Barak Panji Sakti di wilayah shortcut titik 5-6.

Berdirinya patung ini untuk mengingatkan masyarakat Buleleng khususnya generasi muda agar selalu menghormati sejarah dan memuliakan peran kesejarahan Ki Barak Panji Sakti. “Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah, Jas Merah. Ini, akan berfungsi sebagai anjung pandang (rest area, red), bagi masyarakat yang ingin bersantai dan beristirahat menikmati sejuknya udara di wilayah ini sambil menikmati keindahan jalan shortcut Singaraja-Mengwitani,” tandasnya.

Selain itu, menurut Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini pembangunan jalan baru shortcut Singaraja-Mengwitani akan menyeimbangkan pembangunan perekonomian antara wilayah Bali utara dengan wilayah Bali selatan. “Astungkara, baru bisa terwujud di era kepemimpinan Saya bersama Wakil Gubernur Cok Ace. Dari dulu hanya menjadi wacana dan komoditi politik saat kampanye Pilkada, sekarang sudah menjadi kenyataan. Tentu infrastruktur ini akan sangat bermanfaat bagi krama Bali, khususnya bagi krama Buleleng, memperlancar transportasi dan muncul pusat-pusat perekonomian baru yang menggerakkan perekonomian berbasis rakyat di wilayah sekitarnya,” tegasnya.

Baca juga:  Pembangunan Tahap II Pasar Badung, Dishub Lakukan Rekayasa Lalin

Lebih lanjut dikatakan, bahwa pembangunan infrastruktur darat, khususnya pembangunan jalan baru shortcut titik 1-10, ditambah titik 11 dan 12 ruas jalan Singaraja-Mengwitani yang sumber pendanaan pelaksanaan program ini merupakan kolaborasi antara Kementerian PUPR dan Pemerintah Provinsi Bali. Untuk mendukung pelaksanaan pembangunan fisik jalan baru shorcut ini, Pemerintah Provinsi Bali berkomitmen membebaskan lahan yang diperlukan untuk pembangunan jalan shortcut yang mulai dilaksanakan sejak tahun 2018 untuk titik 3, 4, 5, dan 6 melalui APBD Perubahan Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun 2018.

Dilanjutkan dengan pembebasan lahan titik 7, 8, 9, dan 10 melalui APBD Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun 2020. Total anggaran yang sudah direalisasikan untuk pembebasan lahan sebesar Rp 200,1 miliar.

Dan masih akan dilanjutkan lagi pembebasan lahan titik 11 dan 12 pada tahun 2022. Bahkan, pembangunan fisik titik 7D, 7E, 9, dan 10 akan dilanjutkan yang pelaksanaannya akan dimulai pada tahun 2022 (rencana proses tender akhir tahun 2021), dan target penyelesaian tahun 2023. Kemudian akan dilanjutkan lagi pembangunan titik 11 dan 12 pada 2023 sampai 2024. (Winatha/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *