Sejumlah warung yang terkena dampak penataan kawasan Besakih masih buka, Senin (23/8/2021). (BP/nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Pascadimulainya pengerjaan fisik Penataan Kawasan Pura Agung Besakih, warung para pedagang telah dibongkar. Kondisi itu membuat sebagian warga yang sebelumnya berprofesi sebagai pedangan bingung untuk berjualan.

Tak sedikit dari mereka memilih berhenti berjualan. Atas kondisi itu, anggota DPRD Karangasem I Putu Eka Juliawan mendorong pemerintah Provinsi Bali supaya bisa menyiapkan tempat atau lahan sementara untuk tempat mereka berjualan.

Baca juga:  Penataan Pura Titigonggang, Pekerja Beberapa Kali Alami Kejadian "Niskala"

Ia mengungkapkan, dari banyaknya warga yang sebelumnya menjadi pedagang dengan cara membuka warung di lokasi terdampak penataaan, ada cukup banyak dari mereka yang memilih tidak berjualan lagi. Pasalnya, mereka bingung harus berjualan karena tidak memiliki tempat untuk berjualan.

“Namun, ada juga dari mereka yang masih memilih untuk berjualan dengan cara menjadi pedagang acung atau keliling serta menyewa tempat demi bisa berjualan agar ada pemasukan harian. Karena hanya lewat itu mereka mendapatkan penghasilan. Bila tak begitu, mereka dapat pemasukan dari mana. Tapi, ada juga yang sama sekali tidak berjualan lagi dan memilih untuk memelihara sapi,” ucapnya saat ditemui, Kamis (2/9).

Baca juga:  Anggota Dewan Asal Besakih Sepakat Pelibatan Warga Lokal dalam Proyek Penataan

Ia meminta Pemprov menyediakan lokasi sementara. Dengan begitu, mereka bisa kembali berjualan. Karena untuk saat ini warga berdagang di areal parkir yang belum dilakukan pembongkaran. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *