DENPASAR, BALIPOST.com – Kontingen Bali merebut 20 emas, 21 perak dan 35 perunggu, pada PON di Jabar 2016, hingga menduduki peringkat keenam. Meskipun situasi pandemi covid-19, ditambah atlet latihan kurang maksimal, kontingen Bali tetap mematok target 30 keping emas.
Penegasan itu disampaikan Ketua Umum KONI Bali Ketut Suwandi, di Denpasar, Jumat (3/9). Menurut dia, semangat berlatih hingga Puputan di medan laga, menjadi motivasi bagi tiap atlet Bali. “Kami mematok target 30 emas, tetapi tanpa memikirkan peringkat lagi,” tegasnya.
Ia memaklumi kondisi ini, mengingat tim tuan rumah Papua sebagaimana hasil PON Jabar, memperoleh 17 emas, 19 perak dan 32 perunggu, dan finish di peringkat ke-8. “Kami tidak berani memasang target peringkat, sebab tuan rumah Papua yang di bawah Bali pada PON Jabar, dipastikan akan meraup emas cukup banyak, hingga posisinya menyodok,” tuturnya.
Suwandi pun rutin menggelar evaluasi TC sentralisasi tiap pekan. Alhasil, hampir permasalahan dan kendala tidak muncul di tiap cabor. “Kami menanyakan pola latihan, kondisi kesehatan atlet, peralatan, sampai target, tetap saja berjalan lancar,” katanya.
Melalui evaluasi ini, Suwandi menegaskan, segala kekurangan tim bisa dibenahi, termasuk jadwal pemberangkatan. Suwandi merinci, penerbangan langsung dari Denpasar, Mimika dan ke Jayapura. Namun, ada penerbangan yang tidak langsung dan transit di Jakarta, hingga perlu penginapan lagi.
“Untuk jadwal pemberangkatan yang tidak langsung, kami usulkan kepada perusahaan penerbangan, supaya jadwalnya dimajukan sehari, guna mengikuti penerbangan langsung,” ungkapnya. Persoalannya, Suwandi menandaskan, penerbangan langsung Denpasar – Papua 4 jam, sedangkan Denpasar – Jakarta 1,5 jam, ditambah Jakarta – Papua 6 Jam. “Saya berpikir yang praktis dan efisien saja,” ucapnya. (Daniel Fajry/Balipost)