Ruang isolasi COVID-19 di RSUD Klungkung. (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – RSUD Klungkung akhirnya melewati fase sulit terhadap ledakan pasien COVID-19. Saat ini, jumlah pasien mulai menurun dratis hingga dibawah 50 orang.

Ini pun lebih dari 30 persen di antaranya, merupakan pasien yang dirawat dari luar Klungkung. Direktur RSUD Klungkung dr. Nyoman Kesuma, Selasa (7/9) mengatakan situasi ini cukup melegakan, karena sebelumnya jumlah pasien COVID-19 sangat tinggi, rata-rata di atas 100 orang pasien dalam beberapa minggu.

Progress ini membuat pihaknya makin optimis, situasi akan segera membaik. Terutama dengan gencar melakukan vaksinasi oleh semua lembaga terkait, agar masyarakat terlindung dari ancaman COVID-19.

“Astungkara hari ini pasien COVID-19 yang dirawat di RSUD Klungkung sudah dibawah 50 orang. Itupun lebih dari 30 persen pasien dari luar Klungkung. Hanya sayangnya BOR ICU masih tinggi karena pasien COVID yang masuk UGD sudah gejala berat atau kritis sehingga butuh perawatan intensif,” kata dr. Kesuma.

Baca juga:  Tingkat Kematian Pasien COVID-19 di ICU RS PTN Unud Capai 75 Persen, Benarkah?

Kesuma menambahkan, saat ini kebanyakan pasien lansia dengan homorbid dan sebagian besar belum divaksin. Ini memperlihatkan betapa pentingnya pelaksanaan vaksinasi, dalam menghadapi virus mematikan ini. Sehingga ia berharap semoga kedepan BOR ICU segera turun dengan turunnya kasus berat dan kritis akibat keterlambatan rujukan, atau keterlambatan keluarga membawa pasien ke RS.

Sebagaimana update data terbaru pasien COVID-19 di RSUD Klungkung per Selasa (7/9), pasien dari Klungkung tercatat masih ada sebanyak 32 orang. Terdapat juga pasien dari Denpasar 1 orang, Gianyar 4 orang, Karangasem 6 orang, Tabanan 3 orang, Jember, Jawa Timur 1 orang, sehingga total ada sebanyak 47 orang pasien. Sisanya ada pasien suspek dari Klungkung 1 orang.

Baca juga:  Dalam Tiga Bulan Ratusan Pasien DB Dirawat RSUD Klungkung, Satu Meninggal

Video di Medsos

Selain menyampaikan update perkembangan pasien, dr. Kesuma juga menyampaikan perihal potongan video yang beredar di media sosial, terkait aktivitas salah satu dokter yang menghibur pasien dengan lagu-lagu rohani, yang mengundang persepsi publik terhadap penyebaran keyakinan tertentu. Ia membenarkan bahwa orang tersebut adalah salah satu dokter pihak rumah sakit.

Ia merupakan dokter spesialis penanggungjawab hemodialisis. Jadi, selain memberikan penanganan standar kepada seluruh pasien, ia juga menghibur pasien dengan lagu-lagu rohani agar pasien tidak stres dan optimis umur panjang. Karena menurutnya pasien cuci darah akan cuci darah seumur hidup.

Baca juga:  Sempat Perawatan Gigi, Mahasiswi Australia Meninggal di Kuta

“Kami tidak pernah dapat laporan atau komplin dari pegawai atau pasien, yang mengatakan bahwa dokter tersebut berupaya mengajak atau mempengaruhi untuk mengubah keyakinannya. Dia hanya berusaha untuk menghibur pasien agar mengurangi stres dan tidak bosan selama 4 jam mendapat pengobatan cuci darah. Niatnya baik,” tutup dr. Kesuma. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *