Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin. (BP/Ist)

JAKARTA, BALIPOST.com – Pola-pola kehidupan masyarakat telah dirubah oleh Pandemi Coronavirus disease 2019 (Covid-19). Selain itu, pandemi juga memberikan tekanan dan keresahan di masyarakat. Pandemi ini diperkirakan masih akan berlanjut dan memasuki masa pascapandemi atau yang disebut dengan masa endemi.

Menyikapi hal tersebut, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin mengajak para pemuka agama untuk terus membangun semangat umat. “Saya ingin mengajak para tokoh dan pemuka agama untuk terus membangkitkan semangat umat untuk bersama-sama semua elemen bangsa bekerja keras dalam rangka memulihkan kembali keadaan seperti sebelum Covid-19 serta mengejar ketertinggalan yang terjadi akibat Covid-19,” ajak Wapres saat menghadiri Dialog Nasional Lintas Agama secara virtual, dari Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat, yang dipantau dari kanal youtube Wakil Presiden RI, Selasa (07/09).

Baca juga:  Novanto Divonis 15 Tahun Penjara

Dalam acara yang diselenggarakan oleh Badan Pengelola Masjid Istiqlal tersebut, Wapres mengemukakan dua tantangan yang setidaknya harus diatasi oleh para pemuka agama untuk mengantisipasi masa endemi. Pertama adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan dengan vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan (prokes).

“Tantangan utama yang dihadapi terutama dalam menanamkan kesadaran tentang pentingnya menjaga kesehatan dan mematuhi protokol serta mengikuti vaksinasi sebagai suatu ikhtiar lahiriah yang sifatnya wajib,” ungkap Wapres.

“Salah satu bentuk pola hidup pascapandemi yang akan terus menyertai kehidupan sehari-hari masyarakat adalah penerapan prokes 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak),” imbuhnya.

Tantangan kedua adalah mempersiapkan masyarakat yang melek teknologi digital agar siap mengikuti arus digitalisasi yang kian pesat.

Baca juga:  Cakupan Vaksinasi Covid 19 Dapat Ubah Pandemi ke Endemi

“Arahkan organisasi dan pengikut serta para siswa kita untuk sedini mungkin mulai belajar tentang teknologi digital, agar umat tidak makin tertinggal dengan kemajuan zaman ataupun terkejut dan resah, bahkan mungkin marah, karena terlindas oleh arus digitalisasi,” pesan Wapres.

Menghadapi kedua tantangan tersebut, ungkap Wapres, maka diperlukan kolaborasi dan keterpaduan langkah secara lebih kuat diantara semua elemen bangsa. “Belajar dari kekurangan di masa lalu, saya menilai perlunya kita menjalin kolaborasi dan keterpaduan langkah yang lebih kuat, baik antarorganisasi keagamaan maupun dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya,” ujarnya.

Semua elemen bangsa perlu berikhtiar dan berupaya bersama untuk menanggulangi pandemi Covid-19 sebagai bentuk kewajiban umat manusia. “Kita sama-sama memahami bahwa Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa tidak akan mengubah nasib suatu bangsa kecuali kita berusaha keras untuk mengubah nasib kita sendiri,” ucap Wapres.

Baca juga:  Ratusan Ibu Bertahan Hidup dari Aktivitas Pemindangan Ikan saat Pandemi

Mengakhiri sambutannya, Wapres kembali mengharapkan kepada para pemuka agama untuk membangkitkan semangat dan optimisme masyarakat. “Saya menaruh harapan besar dan yakin bahwa seluruh pimpinan organisasi keagamaan dan para tokoh dan pemuka agama yang hadir di acara Dialog Nasional Lintas Agama ini, mampu mengajak umat dan masyarakat untuk tetap tabah, tidak berputus asa atau menyerah pada nasib, penuh optimisme, dan bertambah semangat,” harapnya.

Dalam kesempatan ini Wapres juga berharap agar forum Dialog Nasional Lintas Agama ini dapat menghasilkan pemikiran-pemikiran yang terbaik dan bermanfaat untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi hidup bersama Covid-19 pascapandemi dengan bekal iman, ilmu, dan amal. (kmb/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *