Tangkapan layar peta zona risiko COVID-19 di Indonesia. (BP/iah)

DENPASAR, BALIPOST.com – Berbulan-bulan menjalani pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), akhirnya membuahkan hasil bagi Bali. Pada evaluasi zona risiko penyebaran COVID-19 per 5 September yang dirilis Rabu (8/9) di websites Satgas Penanganan COVID-19 Nasional, penanganan COVID-19 Bali menunjukkan perbaikan signifikan.

Dari data, seluruh kabupaten/kota di Bali masuk zona orange atau risiko sedang. Yakni Jembrana, Tabanan, Badung, Denpasar, Gianyar, Bangli, Klungkung, Karangasem, dan Buleleng.

Sepekan sebelumnya, Bali masih didominasi zona merah, dengan jumlah 6 kabupaten/kota. Rinciannya Tabanan, Denpasar, Badung, Buleleng, Karangasem, dan Klungkung. Sedangkan zona orange ada 3 kabupaten, yaitu Jembrana, Bangli dan Gianyar.

Walau zona risiko sudah membaik, Bali selama sepekan ke depan masih melanjutkan PPKM Level 4. Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan dalam evaluasi mingguan PPKM Jawa-Bali memperkirakan Bali akan turun ke level 3 minggu depan.

Baca juga:  Pasien Positif COVID-19 Bertambah di Bali, Kumulatif Jadi 277 Kasus

Gubernur Bali, Wayan Koster, juga telah mengeluarkan SE No. 15 Tahun 2021 untuk mengatur pelaksanaan PPKM Level 4. Ada dua penyesuaian yang ditekankan, yaitu uji coba pembukaan mal/pusat perbelanjaan dan daya tarik wisata (DTW) alam, budaya, dan desa wisata.

Gubernur Koster menghimbau Krama Bali agar tetap mentaati, melaksanakan protokol kesehatan dan menerapkan pola hidup sehat, serta bebas Covid-19 dengan 6M (Memakai masker standar dengan benar, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Mengurangi bepergian, Meningkatkan imun, dan Mentaati aturan).

Makin Baik

Seiring makin baiknya zona risiko Bali, zona risiko nasional juga makin baik. Zona merah kembali mengalami mengalami pengurangan signifikan, dari 15 (2,92 persen) kabupaten/kota menjadi 5 kabupaten/kota (0,97 persen).

Baca juga:  Dipercepat, Perbaikan Infrastruktur Ubud

Sementara itu, zona risiko sedang (orange) mengalami penurunan. Dari 294 kabupaten/kota (57,20 persen) menjadi 181 kabupaten/kota (35,21 persen).

Kenaikan signifikan terjadi pada zona risiko rendah atau kuning. Dari 204 (39,69 persen) menjadi 327 kabupaten/kota (63,62 persen). Zona hijau atau tak ada kasus masih tetap 1 kabupaten/kota (0,19 persen) dan zona hijau tak terdampak tetap tidak ada (0 persen).

Meski sudah membaik, Juru Bicara Pemerintah dalam Penanganan COVID-19 Nasional, Prof. Wiku Adisasmito, meminta masyarakat tidak abai dan tetap waspada. “Penting untuk diingat, masih ada potensi kenaikan kasus apabila kita tidak bijaksana menyikapi masa-masa ini,” Wiku dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan COVID-19 yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (7/9).

Baca juga:  DPRD Bali Setujui Perubahan APBD Semesta Berencana Tahun Anggaran 2021

Ia memaparkan hasil evaluasi Pemerintah pada perkembangan  PPKM di Indonesia terus mengalami perbaikan. Untuk PPKM Jawa – Bali saja, jumlah kabupaten/kota dengan level 4 terus berkurang dan yang berada di level 2 terus bertambah. Begitu juga angka kasus, kasus aktif dan bed occupancy ratio (BOR) terus membaik.

“Perlu diingat pencapaian ini tidak menjadikan kita lalai. Kita perlu cerdas dan visioner dalam melihat perkembangan baik ini, dengan memupuk kewaspadaan dan tidak ketakutan yang berlebihan,” pungkas Wiku. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *