Suasana pusat perbelanjaan di Kota Batam, Kepulauan Riau. (BP/Antara)

JAKARTA, BALIPOST.com – Pemerintah diharapkan dapat segera mengizinkan anak di bawah 12 tahun untuk masuk ke dalam pusat perbelanjaan. Hal itu disampaikan Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja.

“Sekarang makan di tempat diperpanjang menjadi 60 menit, ini akan sedikit mendorong peningkatan kunjungan. Tapi, pengelola pusat perbelanjaan mengharapkan anak di bawah 12 tahun diperbolehkan juga masuk ke pusat perbelanjaan,” kata Alphonzus seusai bertemu dengan Presiden Joko Widodo, bersama dengan asosiasi pengusaha lain, di Istana Kepresidenan, Jakarta, dikutip dari kantor berita Antara, Rabu (8/9).

Baca juga:  Naik Signifikan, Kekerasan Anak dan Perempuan di Buleleng

Saat ini semua yang masuk ke dalam pusat perbelanjaan praktis sudah menjalani vaksinasi, yang dibuktikan melalui aplikasi Peduli Lindungi, sehingga pusat perbelanjaan relatif jauh lebih aman dan sehat. “Sehingga seharusnya tidak ada lagi pembatasan lagi dari sisi usia dan juga waktu makan. Jadi itu yang kami harapkan sekarang,” ujar Alphonzus.

Namun demikian, untuk merealisasikan permintaan tersebut pemerintah meminta pengelola pusat perbelanjaan bisa terlebih dulu melaksanakan pemberlakuan wajib vaksinasi dengan baik dengan aplikasi Peduli Lindungi.

Baca juga:  Konsumsi Rumah Tangga Triwulan III Naik 5,39 Persen

Jika pusat perbelanjaan sudah menunjukkan konsistensi dalam pelaksanaannya, maka hal itu menurutnya, bisa membuat pemerintah semakin yakin bahwa pusat perbelanjaan sudah jauh lebih sehat dan aman.

Dia menilai penggunaan aplikasi Peduli Lindungi memang cukup baik untuk mencegah orang yang tidak memenuhi syarat, masuk ke pusat perbelanjaan.

Namu, APPBI berharap agar pemerintah dapat menjamin ketersediaan vaksin di daerah yang tingkat penularannya masih tinggi. Selain itu akses masyarakat untuk memperoleh vaksinasi juga harus dipermudah.

Baca juga:  Jembatan Bambu Hanyut, Puluhan KK di Yeh Tangga Terisolir

“Kalau tidak, akan menjadi masalah dengan program wajib vaksinasinya. Lalu keandalan dan kelancaran aplikasi Peduli LIndungi juga harus terus ditingkatkan supaya tidak jadi kendala terutama juga di daerah,” ujar dia. (Kmb/Balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *