Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) didampingi Gubernur Bali, Wayan Koster (2 kanan) dan Giri Prasta (kanan) meresmikan TPST Samtaku. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Danone-Aqua bersama Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Pemerintah Provinsi Bali, dan Pemerintah Kabupaten Badung, Jumat (10/9) meresmikan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Sampahku Tanggung Jawabku (Samtaku) yang berlokasi di Jimbaran. TPST dibangun di atas lahan seluas 5000m².

Pembangunan fasilitas ini merupakan kolaborasi antara Danone-Aqua dan PT Reciki Mantap Jaya (Reciki), selaku pelaksana operasional TPST, didukung Pemerintah Kabupaten Badung, Pemerintah Provinsi Bali, dan berbagai institusi serta komunitas yang turut bergerak dalam upaya pengelolaan sampah di Bali. Dikutip dari rilis yang diterima, dengan kapasitas pengelolaan sampah plastik maksimum mencapai 120 ton/hari, TPST Samtaku Jimbaran ini menjadi TPST terbesar di Bali.

Pengelolaan sampah plastik di TPST Samtaku Jimbaran yang sepenuhnya diinisiasi oleh pihak swasta ini menggunakan model ekonomi sirkular dan Zero Waste to Landfill. Artinya sampah yang terkumpul di fasilitas ini nantinya akan dikelola dan dapat dimanfaatkan kembali seluruhnya sehingga tidak ada yang terbuang ke lingkungan atau berakhir di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).

Baca juga:  Angkutan Laut Banyuwangi-Jimbaran Dibuka Lagi

Termasuk diantaranya adalah botol plastik bekas yang akan dikirim ke pabrik daur ulang milik Veolia untuk diolah menjadi material rPET (recycled PET) sebagai bahan baku botol plastik baru Danone-Aqua. Sampah organik akan dikelola menjadi kompos dan sebagian akan diproses bersama dengan sampah residu dengan teknologi RDF (Refuse Derived Fuel) untuk menghasilkan bahan bakar.

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan apresiasi ke Danone-Aqua dan Reciki yang telah berkolaborasi membangun TPST Samtaku di Jimbaran ini. “Kolaborasi pemerintah daerah dan swasta seperti ini merupakan contoh yang sangat bagus untuk diterapkan dalam menangani persampahan, sekaligus implementasi dari perubahan paradigma pengelolaan sampah secara terintegrasi dengan pendekatan ekonomi sirkular,” ujarnya.

Ia mengatakan pihaknya sudah menyepakati langkah-langkah penyelesaian penanganan sampah, dengan melakukan revitalisasi TPS-3R dan membangun TPST baru agar sampah dapat ditangani sedekat mungkin dari sumbernya. Ditambah lagi dengan adanya TPST seperti Samtaku ini yang menerapkan teknologi yang lebih advance dalam pengolahan sampah, diharapkan timbulan sampah di Bali dapat ditangani hampir seluruhnya, sehingga tidak lagi tergantung dengan TPA.

Baca juga:  Ekspansi Ritel Modern Tak Terpengaruh Tahun Politik

Sementara itu, Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, Bupati Badung mengatakan setiap harinya, sampah yang dihasilkan di Bali mencapai 4.281 ton, atau 1,5 juta ton setiap tahun. Dari jumlah tersebut, baru 48 persen yang dapat dikelola, sementara 52 persen lagi belum.

Untuk itu, Pemerintah Provinsi Bali dan juga Kabupaten Badung menjadikan pengelolaan sampah plastik sebagai agenda utama dan telah mengeluarkan sejumlah kebijakan, salah satunya pembatasan penggunaan plastik sekali pakai. “Kami sangat mendukung pembangunan TPST Samtaku oleh Danone-AQUA bekerja sama dengan Reciki sejak awal. Selain akan mendukung pemerintah daerah Bali dalam mengurangi sampah plastik, sekaligus menjadi solusi agar sampah dapat dikelola sejak dari sumber dan tidak hanya dibiarkan memenuhi TPA Suwung, sebagai pusat pembuangan sampah terbesar di Bali.”

Baca juga:  Hujan Deras, Penyengker Pura Dalem Prajapati di Susut Tergerus Longsor

Karyanto Wibowo, Direktur Sustainable Development Danone Indonesia mengatakan, TPST Samtaku
Jimbaran yang merupakan hasil kolaborasi dengan Reciki tidak hanya menjadi solusi pengelolaan sampah, namun juga menjadi sarana menyebarluaskan pengetahuan dan mendorong perubahan perilaku.

TPST Samtaku Jimbaran ini merupakan replikasi dari fasilitas serupa yang sebelumnya telah dibangun di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, yang telah berhasil mengurangi jumlah timbunan sampah ke TPA hingga 70%. TPST Samtaku Jimbaran mempekerjakan 48 orang sebagai karyawan, yang hampir seluruhnya berasal dari masyarakat sekitar. Mereka akan dibekali dengan jaminan kesehatan dan keamanan dalam bekerja melalui fasilitas BPJS.

Sebagai pionir produsen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), Danone-Aqua sejak 1993 telah menjadi pelopor ekonomi sirkular dengan mengumpulkan kembali dan mendaur ulang sampah botol plastik pasca konsumsi dengan mengembangkan Program Aqua Peduli. Keberadaan TPST Samtaku ini juga akan semakin mengukuhkan komitmen Danone-Aqua terus berkontribusi menyelesaikan permasalahan sampah plastik di Indonesia dengan memperluas kolaborasi antarpemangku kepentingan. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *