DENPASAR, BALIPOST.com – Melandainya kasus positif COVID-19 di Denpasar, berdampak langsung terhadap tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di RS Wangaya. Sejak beberapa hari ini, trend penurunan BOR terus terjadi.
Bahkan, Jumat (10/9), BOR di RS Wangaya tinggal 31,13 persen. Hal ini ditegaskan Jubir Satgas Penanganan COVID-19 Denpasar, Dewa Gede Rai di kantornya, Jumat (10/9).
Dikatakan, bukan saja BOR yang terus menurun, namun juga tempat isolasi terpusat (isoter) yang juga terus berkurang. Saat ini, pasien COVID-19 yang masih dirawat di RS Wangaya tinggal 33 orang pasien saja.
Dewa Rai juga mengatakan, selain BOR, kini tempat isoter kembali ada yang kosong. Bila sehari sebelumnya masih ada tujuh tempat isoter, kini kembali berkurang.
Satu tempat isoter di Jalan Veteran sudah kosong. Artinya, hanya terisa enam tempat isoter yang masih ada pasiennya. Jumlahnya pun tidak banyak.
Dikatakan, dari 1.114 tempat tidur yang tersedia, kini hanya berisi 429 orang saja. Semula Pemkot Denpasar sempat menyediakan 11 tempat isoter di berbagai hotel di Denpasar.
Namun, sejalan dengan perkembangan kasus positif baru yang terus menurun, kini tempat isoter hanya masih enam tempat saja. “Kondisi ini menggambarkan tantangan penanganan pandemi COVID-19 di Kota Denpasar dengan tipe masyarakat yang heterogen, sehingga diperlukan kerjasama berbagai pihak serta seluruh lapisan masyarakat, kita harus terus waspada dan disiplin prokes, taati aturan saat penerapan PPKM,” ujar Dewa Rai.
Pihaknya mengajak seluruh masyarakat untuk selalu waspada dan tidak lengah atas perkembangan kasus saat ini. Dalam beraktivitas, penerapan protokol kesehatan tetap harus wajib dilaksanakan dengan berpedoman pada penerapan PPKM Level 4 Jawa-Bali. (Asmara Putera/balipost)