DENPASAR, BALIPOST.com – Penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 hanya dilakukan Aglomerasi Bali untuk wilayah Jawa-Bali pada periode 7 sampai 13 September. Kabar baiknya, hampir sepekan terakhir (5-11 September), baik keterisian tempat tidur (BOR) maupun positivity rate Bali terus mengalami penurunan. Sayangnya, kedua indikator itu masih ada di atas rata-rata nasional.
Dalam laporan Satgas Penanganan COVID-19 Bali yang diterima Minggu (12/9), BOR RS penanganan COVID-19, baik Isolasi dan ICU per 11 September mencapai 35,53 persen. Rinciannya BOR Isolasi sebesar 32,45 persen dan BOR ICU mencapai 38,62 persen.
Angka per 11 September itu, menurun cukup signifikan dari 5 September. Terutama untuk BOR ICU. Per 5 September, angka keterisian tempat tidur ICU masih ada di 53,08 persen.
Positivity rate juga mengalami penurunan. Dalam kurun waktu 29 Agustus hingga 4 September, positivity rate Bali mencapai 17 persen. Turun sebanyak 7,81 persen dibandingkan minggu sebelumnya sebesar 24,81 persen.
Capaian positif ini, salah satunya disebabkan efektifnya pemindahan orang tanpa gejala-gejala ringan (OTG-GR) dari isolasi mandiri (isoman) ke isolasi terpusat (isoter). Sebanyak 9.209 OTG-GR berhasil dipindahkan dari dari isoman ke isoter selama sebulan penanganan COVID-19 (12 Agustus hingga 11 September).
Strategi penyediaan isoter untuk kasus terkonfirmasi OTG-GR menunjukan hasil yang cukup signifikan. Salah satunya ditandai dengan menurunnya kasus aktif atau dalam perawatan.
Pada 10 Agustus 2021 tercatat 12.831 kasus aktif atau dalam perawatan. Sedangkan dalam kurun waktu sebulan mengalami penurunan signifikan lebih dari 65 persen ke angka 4.563 orang per 11 September 2021.
Selain itu, vaksinasi COVID-19 juga gencar dilakukan Bali. Dari data Kementerian Kesehatan per 11 September, Pukul 18.00 WIB, terdapat 3.405.130 orang yang menjadi target vaksinasi di Bali. Sudah sebanyak 3.242.682 orang (95,23 persen) memperoleh vaksinasi dosis 1. Sedangkan untuk vaksinasi dosis dua sebanyak 2.170.028 orang (63,73 persen).
Masih Lebih Tinggi
Namun, jika dibandingkan secara nasional, BOR dan positivity rate Bali masih lebih tinggi. Data Satgas Penanganan COVID-19 Nasional menyebutkan BOR di Indonesia mencapai 19,88 persen per 5 September. Sedangkan untuk positivity rate, per 5 September tercatat rata-rata nasional mencapai 6,23 persen.
Dalam keterangan persnya Jumat (10/9), Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Prof. Wiku Adisasmito mengatakan perkembangan penanganan COVID-19 berdasarkan pulau-pulau di Indonesia per 5 September 2021, wilayah Jawa – Bali menjadi yang tertinggi pada semua indikator. Meliputi kasus positif terhadap nasional, persentase kesembuhan, persentase kematian dan persentase kasus aktif.
Ia menjelaskan hal ini dapat terjadi karena pulau Jawa – Bali mendominasi populasi di Indonesia. Terdapat juga didalamnya ibukota, sehingga aktivitas sosial ekonominya cenderung lebih padat.
Meski demikian, ada kabar baik perkembangan di Jawa – Bali karena kasus positif dibandingkan 1 bulan lalu, telah turun sebesar 74 persen. “Ini adalah perkembangan yang sangat baik,” kata Wiku. (Diah Dewi/balipost)