DENPASAR, BALIPOST.com – Korban jiwa dilaporkan bertambah 16 orang. Dari data Dinas Kesehatan Provinsi Bali, sebanyak delapan kabupaten/kota melaporkan tambahan kematian. Nihil tambahan kematian dilaporkan Jembrana.
Mayoritas pasien meninggal adalah pria. Komposisinya, 9 pria dan 7 perempuan. Pasien meninggal yang berumur di atas 59 tahun atau lanjut usia (lansia) lebih banyak dibandingkan usia produktif, di bawah 59 tahun. Perbandingannya 7 orang usia produktif dan 9 orang lansia.
Pasien termuda berusia 47 tahun dengan jenis kelamin pria. Warga Denpasar ini terkonfirmasi pada 26 Agustus dan meninggal setelah 16 hari kemudian, 11 September.
Sementara pasien tertua berusia 93 tahun dengan jenis kelamin pria. Warga Gianyar ini terkonfirmasi pada 8 September dan meninggal pada 11 September.
Sumbangan kasus kematian terbanyak dilaporkan Denpasar dan Karangasem masing-masing sebanyak 3 orang. Disusul 4 kabupaten melaporkan tambahan kasus 2 orang, yakni Tabanan, Badung, Gianyar, dan Bangli.
Dua kabupaten mencatatkan 1 korban jiwa. Yaitu Klungkung dan Buleleng.
Tabanan masih terus melaporkan kasus kematian. Memasuki hari ke-66, kumulatifnya selama periode itu mencapai 307 orang. Jika dirata-ratakan, Tabanan melaporkan kematian harian sebanyak 4,65 jiwa.
Kumulatif korban jiwa mencapai 3.719 orang. Rinciannya 3.713 WNI dan 6 WNA.
Posisi lima teratas dengan jumlah warga meninggal karena COVID-19 terbanyak adalah Denpasar 1.033 orang, Badung 553 orang, Buleleng 512 orang, Tabanan 507 orang, dan Karangasem 268 orang.
Sedangkan posisi keenam hingga sembilan adalah Gianyar 252 orang, Bangli 216 orang, Jembrana 195 orang, dan Klungkung 170 orang. Terdapat juga 13 warga masuk kategori Provinsi Bali tercatat meninggal dunia. (Winatha/balipost)