Petugas memasukkan jenazah korban kebakaran lapas ke dalam mobil dari ruang instalasi pemulasaran jenazah untuk kemudian dibawa pulang keluarganya di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang, Tangerang, Banten, Kamis (9/9/2021). (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Polda Metro Jaya akan memeriksa Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Tangerang Victor Teguh Prihartono. Rencananya Kalapas diperiksa pada Selasa (14/9) terkait kebakaran yang menewaskan 46 narapidana di lapas tersebut pada Rabu (8/9).

“Kita sudah mengirim surat untuk kalapas, kita rencanakan besok jam 10.00 WIB untuk kita lakukan pemeriksaan terhadap Kalapas Kelas 1 Tangerang,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Senin (13/9), dilansir dari Kantor Berita Antara.

Baca juga:  Lapas Tangerang Kebakaran, Puluhan Napi Tewas

Yusri juga menyampaikan bahwa kasus kebakaran tersebut telah memasuki tahap penyidikan. Sebab, kepolisian menemukan unsur pidana dalam insiden tersebut.

“Hasil gelar kami naikkan dari penyelidikan ke penyidikan yang tadinya ada dugaan pidana di Pasal 187, 188, 359 KUHP sudah ditemukan memang ada pidana di situ sehingga berdasarkan hasil gelar perkara kami naikkan dari tingkat penyelidikan ke penyidikan,” ujar Yusri.

Pasal 187 KUHP tentang kesengajaan menimbulkan kebakaran, ledakan atau banjir. Sedangkan Pasal 188 tentang kelalaian yang menimbulkan kebakaran, ledakan atau banjir dan Pasal 359 tentang kelalaian yang menyebabkan hilangnya nyawa orang.

Baca juga:  Dua Lagi, Napi Tewas di Lapas Tangerang Teridentifikasi

Sebanyak 46 narapidana tewas dalam kebakaran yang terjadi di Blok C2 Lapas Kelas 1 Tangerang, Banten, pada Rabu (8/9) dini hari sekitar pukul 01.45 WIB.

Seluruh jenazah yang tewas kemudian dilakukan proses identifikasi di Rumah RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Polda Metro Jaya meminta masyarakat untuk tidak berspekulasi soal penyebab kebakaran di lapas tersebut.

Yusri meminta masyarakat untuk bersabar dan mempercayakan proses investigasi kasus tersebut kepada pihak Kepolisian. “Percayakan ke kami, ke penyidik untuk kita lakukan proses penyelidikan,” kata Yusri. (kmb/balipost)

Baca juga:  E-KTP Tercecer Harus Diusut Tuntas, Jangan Sampai Dijadikan Komoditas Politik
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *