DENPASAR, BALIPOST.com – Satu-satunya atlet muaythai PON Bali Luh Mas Sri Diana Wati, saat ini sudah menyiapkan diri secara matang. Bahkan, untuk tampil pun Luh Mas sangat siap. “Jadi, menjelang berangkat ini, Luh Mas tinggal latihan tampil yang harus didukung kebugaran yang fit,” tegas pelatih Wayan Suwita, di Denpasar, Senin (13/9).
Menurut dia, pesaing Luh Mas berdatangan dari atlet yang pernah menghuni pelatnas, seperti dari Sulsel dan Bengkulu. “Namun, Luh Mas sudah membuktikan merebut emas Pra PON, berikut kejurnas di Kendari, yang berarti bisa mengalahkan lawan-lawannya,” tuturnya.
Suwita mengemukakan, Luh Mas yang turun di nomor seni peragaan jurus tunggal (waikru), dituntut tampil dengan suasana hati yang pas. “Untuk penghayatan, kami juga memberikan wiraga, wirasa dan wirama, tentunya terdapat nuansa lokal Bali. Misalnya, sorot dan tatapan matanya menyerupai penari Bali,” papar Suwita.
Dia mengakui, atlet muaythai jika menjelang tampil, biasanya diselimuti rasa jenuh, cemas, dan was-was. “Karena itu, kami harus rutin memantau perkembangan psikologisnya,” ungkapnya.
Rencananya, Luh Mas terbang pada Jumat (24/9), dan tampil 27 September – 3 Oktober, kemudian pulang ke Bali 5 Oktober.
Di sisi lain, Luh Mas menerangkan, menjelang bertanding ini, penggenjotan fisik dikurangi. “Saat ini fokus pola latihan saya hanya memperbaiki penampilan,” ujarnya.
Ia juga rajin berlatih mengenai penggalan-penggalan dari gerakan waikru. Tujuannya, untuk mematangkan penampilan ketika berlaga. Ia menjelaskan, gerakan waikru sudah baku memperagakan gerakan jurus asal Thailand. Hanya, untuk atlet Bali disesuaikan dengan nuansa lokal, seperti sorotan mata mirip penari Bali. (Daniel Fajry/Balipost)