GIANYAR, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Gianyar sudah mulai melaksanakan penataan kawasan wisata Ubud Gianyar. Bupati Gianyar, Made Mahayastra saat meninjau proyek utilitas terpadu di Jalan Raya Ubud, Minggu (12/9) malam mengatakan penataan kawasan pariwisata Ubud diawali penataan wajah Ubud dengan penanaman kabel atau utilitas terpadu.
Diungkapkannya, pariwisata Ubud merupakan bagian taksunya Bali. Guna memenuhi harapan masyarakat Bali dan masyarakat Ubud khususnya, Pemkab Gianyar mulai melakukan penataan wajah Ubud.
Bupati Mahayastra menjelaskan penataan Ubud akan dimulai dari Pasar Ubud, kantong parkir, taman dan terpenting utilitas terpadu. Dalam utilitas terpadu semua kabel termasuk kabel listrik, telpon dan lainya akan tertanam di bawah tanah.
Dipaparkannya, saat ini tidak boleh lagi ada pemandangan kabel semrawut di Jalan Utama Ubud. Budaya di Ubud sering dilaksanakan upacara pelebon memakai Bade tinggi. ” Dengan penanaman kabel di bawah tanah sehingga nanti tidak perlu lagi harus memutus kabel selama upacara berlangsung,” ucapnya.
Pengerjaan utilitas tersebut, sudah dilakukan selama 3 hari yang terbagi dalam tiga zona. Diharapkan nanti selama 2 bulan penanaman kabel di Ubud sudah bisa selesai. Setiap hari kita bisa tanam 7 meter, tapi ini bisa juga melebihi 10 meter,” jelasnya.
Bupati Mahayastra menambahkan penataan lainya, termasuk padestarian dan pembangunan patung Ida Tjokorde Sukawati juga akan segera dilakukan. Jika semua pengerjaan penataan wajah Ubud ini sudah selesai, maka Ubud akan betul-betul menjadi pariwisata budaya berbasiskan masyarakat. “Saya yakin Ubud akan selalu menjadi destinasi terbaik dalam sekala nasional dan internasional,” tegasnya.
Wakil Gubernur Bali, Tjokorde Oka Arta Ardana Sukawati yang juga Tokoh Puri Ubud, saat ikut peninjaun proyek utilitas. Cok Ace mengatakan masyarakat Ubud memberikan apresiasi bagi Pemkab Gianyar yang telah merealisasikan program penanaman kabel atau utilitas terpadu.
Perencanaan ini sudah ada sejak 5 bahkan 10 tahun lalu, namun ada berbagi kendala sehingga selalu tertunda. “Dengan kepemimpinan Bupati Mahayastra ini bisa terealisasi, dan masyarakat Ubud patut apresiasi,” jelas Cok Ace. (Wirnaya/balipost)
