JAKARTA, BALIPOST.com – Sebanyak 4.427 penerima Program Beasiswa Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama RI diminta turut berkontribusi membangun daerah asalnya. Hal tersebut disampaikan Dirjen Bimas Hindu, Tri Handoko Seto dalam kegiatan Deep Talk bersama penerima beasiswa S1, S2, dan S3 Ditjen Bimas Hindu pada Selasa (14/9) secara virtual.
“Salah satu keluhan dari umat yang sering kita dengar adalah kekurangan guru agama Hindu. Ini bisa kita minimalisir ketika lulusan-lulusan PTKH, khususnya penerima beasiswa Bimas Hindu mau kembali pulang kampung membangun daerahnya,” katanya dalam rilis yang diterima.
Dirinya mendorong agar dilakukannya penguatan aktivitas mahasiswa di kampus khususnya pada pilar ke-3 Tri Dharma Perguruan Tinggi. “Mahasiswa Hindu harus bisa berpikir progresif dan tanggap terhadap permasalahan bangsa, khususnya dalam pengabdian masyarakat. Karena, kecerdasan sosial juga menjadi modal yang penting,” sambungnya.
Menurutnya, para penerima beasiswa Ditjen Bimas Hindu juga harus turut memberi timbal balik ke bangsa. Sehingga, fasilitas yang diberikan oleh negara dapat bermanfaat bagi masyarakat.
Salah satu penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar, Anak Agung Rai Sunarniti menyampaikan apresiasi kepada Ditjen Bimas Hindu atas kepeduliannya kepada anak-anak muda Hindu yang kurang mampu dalam menempuh pendidikan. “Kalau tidak ada beasiswa ini, mungkin impian saya untuk bisa kuliah tidak akan terwujud. Terima kasih kepada Ditjen Bimas Hindu. Semoga semakin banyak anak-anak muda yang terbantu oleh program ini,” ungkapnya dalam penyampaian testimoni. (kmb/balipost)