NEGARA, BALIPOST.com – Satgas Penanganan Covid-19 Jembrana, Kamis (16/9) menggelar rapat koordinasi di rumah jabatan Bupati. Salah satu yang ditekankan terkait rencana pembukaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) setelah level turun ke level III.
Sejumlah pertimbangan disampaikan dari pimpinan dan masing-masing anggota Satgas. Salah satunya, dari Dinas Kesehatan terkait belum 100 persen guru divaksinasi.
Kepala Dinas Kesehatan, dr I Gusti Bagus Oka Parwata menyebutkan untuk pembukaan PTM agar dipertimbangkan karena dari data, masih ada 300 guru yang belum vaksinasi di Jembrana. Memang saat ini level sudah turun, namun terkait target vaksinasi untuk kalangan sekolah ini juga menjadi perhatian sebelum PTM dibuka.
Sementara Dandim 1617/Jembrana, Letkol Inf Hasrifuddin Haruna, memaparkan terkait PTM ada sejumlah lokasi Isolasi Terpusat (Isoter) menggunakan asrama sekolah. Penanganannya, bisa dilakukan pengosongan atau mengarahkan ke Isoter yang lain di luar sekolah.
Saat ini ada tiga asrama sekolah yang digunakan yakni MAN 1, MAN 2 Mendoyo dan MTsN 3 Banyubiru. “Untuk MAN 1 dan MAN 2 sudah kosong, tetapi harus disterilkan. Sedangkan untuk MTsN 3, masih ada digunakan dari kapasitas 15 bed ada 13 terpakai,” katanya.
Di sisi lain, Bupati Jembrana I Nengah Tamba juga mengaku tengah mempertimbangkan untuk pembukaan PTM di Kabupaten Jembrana. “Kita menyikapi rencana PTM, ada hal yang perlu kita perhatikan dan pertimbangkan. Terutama terkait isoter dan beberapa lainnya,” terangnya.
Menurutnya untuk PTM terbatas sudah pernah dilakukan sebelumnya. Tetapi memang ada pertimbangan, di beberapa sekolah masih digunakan untuk tempat Isoter. Di antaranya asrama sekolah termasuk sekolah di Isoter berbasis desa. Yang perlu dilakukan adalah menggeser lokasi Isoter itu dan sterilisasi.
Selain itu, Satgas juga mengantisipasi terkait penyeberangan yang sudah mulai terbuka karena dibukanya sejumlah obyek wisata. “Kita tekankan penerapan aplikasi PeduliLindungi, baik itu di Gilimanuk maupun di Kabupaten Jembrana,” terangnya.
Secara umum, kasus harian Covid-19 terjadi penurunan drastis. Dan perlu penyesuaian dan kewaspadaan agar kasus tidak lagi meningkat. (Surya Dharma/balipost)