Putu Agus Suradnyana. (BP/Mud)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Proyek pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Bung Karno di Lingkungan Sangket, Kelurahan/ Kecamatan Sukasada akan tuntas Desemebr 2021. Melengkapi kawasan itu, Buleleng telah menyiapkan lahan milik pemerintah daerah seluas 12,6 are. Lahan yang loaksinya di Kelurahan Beratan, Kecamatan Buleleng itu, nantinya dijadikan tempat parkir pengunjung. Selain itu, dibangun juga stan kuliner dan penjualan produk kerajinan khas kelurahan setempat.

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana (PAS) beberapa waktu yang lalu mengatakan, saat ini lahan yang akan disulap menjadi tempat parkir itu masih difungsikan untuk gedung kantor Pos Kesehatan Hewan (Poskeswan) milik Dinas Pertanian (Distan) Buleleng. Di lokasi yang sama juga masih digunakan untuk kantor pelayanan Sedahan Agung Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

Baca juga:  Pengurugan Lahan di Timur Gedung Kesenian Diprotes Warga

Sebagai pengganti, Pemkab Buleleng telah menyiapkan tempat untuk merelokasi gedung pemerintahan tersebut. Gedung Puskeswan, akan dibangun ulang di kawasan Monumen Tri Yudha Sakti, Lingkungan Sangket, Kelurahan/Kecamatan Sukasada. Sementara kantor Sedahan Agung PBB dialihkan ke kantor pusatnya.

Tak hanya dibangun areal tempat parkir untuk pengunjung RTH Taman Bung Karno, namun di lokasi yang sama pemerintah daerah akan membangun wantilan yang akan digunakan kegiatan upacara agama. Tahun ini baru menyiapkan lahan yang akan dijadikan tempat parkir tersebut. Selanjutnya, pembangunan fisiknya dilakukan tahun 2022 mendatang. “Saya sudah sampaikan di sekitar RTH Taman Bung Karno tidak ada gedung kantor dan tidak boleh ada bangunan warung dipinggir jalan,” katanya.

Baca juga:  Terseret Arus Pantai Tegal Besar, Siswa SMP Selamat

Di sisi lain, pria yang juga menjabat Ketua DPC PDI Perjuangan Buleleng ini mengatakan bahwa alasan tidak ada bangunan di pinggir jalan karena pihaknya tidak ingin terjadi perubahan ciri khas Desa Adat Beratan Samayaji. Di mana desa adat itu memiliki telajakan setiap rumahnya. Untuk itu, pemerintah daerah pun telah memprogramkan akan menyediakan stan kuliner dan penjualan produk kerajinan khas Kelurahan Beratan dan sekitarnya. “Saya tidak mau Desa Adat Beratan Samayaji merubah stylenya secara menyeluruh karena Desa Adat Beratan Samayaji adalah identik dengan telajakan yang luas jangan telajakannya dipakai lagi untuk warung,” tegasnya.

Baca juga:  Soal Temuan Alat Berat di Eks Galian C Gunaksa, Pemilik Ngaku Hanya Parkir

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng Gede Melandrat, mengatakan, tempat parkir merupakan penunjang RTH Taman Bung Karno dengan dimanfaatkannya aset pemerintah daerah perlu adanya sinergitas antara Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Untuk itu, pengelolaan tempat parkir diluar kawasan RTH diperlukan manajemen parkir yang baik. “Parkir nantinya betul-betul dikelola dengan baik, sehingga mampu memberi kontribusi ekonomi di Desa Adat Beratan itu sendiri,” katanya. (Mudiarta/Balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *