Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace). (BP/Win)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pemerintah Provinsi Bali, saat ini sedang menyusun rencana pembukaan pariwisata Bali untuk internasional. Sebab, menurut Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), pembukaan pariwisata untuk wisatawan mancanegara (Wisman), tidak semudah pembukaan wisatawan domestik.

Untuk bisa membuka pariwisata mancanegara ini, harus diumumkan satu bulan sebelumnya guna persiapan penerbangan dan sebagainya. “Jadi kalau kita berbicara pembukaan wisman di November, tentu kita harus umumkan di akhir September ini,” katanya.

Cok Ace mengatakan, ada dua syarat yang harus dipenuhi untuk wisman yang akan datang ke Bali. Pertama yakni negara yang kondisi Covid-19 sudah baik. Kedua, negara yang dapat memberikan dampak ekonomi yang besar bagi Bali.

Baca juga:  Festival Penglipuran Sedot Seribuan Wisatawan Per Hari

Sementara, terkait pelarangan turis backpacker yang masuk ke Indonesia, pihaknya menyampaikan kalau semua itu ada pasarnya di Bali. Namun dirinya menegaskan, saat ini akan dilakukan pembatasan jumlah kunjungan.

“Tentu jumlah kunjungan yang dibatasi adalah kunjungan wisata-wisatawan yang negara asalnya memang kebetulan sudah terkontrol semua. Baik itu kesehatannya, kemudian memberikan manfaat ekonomi,” ujarnya.

Cok Ace mengungkapkan, kendala paling besar yang dihadapi dalam pembukaan wisman karena kondisi di Bali yang masih fluktuatif. Meski begitu, dirinya bersyukur penambahan kasus Covid-19 beberapa minggu terakhir di Bali sudah baik.

Baca juga:  Masuk Bali, Pelaku Perjalanan Harus Sudah Vaksinasi Lengkap

“Astungkara beberapa minggu terakhir sudah menunjukkan angka baik. Jadi mudah-mudahan lah kalau ini bisa kita turun sekarang dari orange ke kuning, kalau ini bisa kita tekan terus, kemudian aplikasi (PeduliLindungi) kita bisa terapkan, saya kira ini sudah merupakan jalan baik untuk kita bisa buka kembali,” terangnya saat ditemui di Sanur, Jumat (17/9).

Guna memulihkan perekonomian Bali di tengah pandemi COVID-19, segala upaya mesti dilakukan. Seperti halnya dengan membeli produk UMKM Bali.

Terkait hal itu, Pemerintah Jawa Barat turut serta membantu perekonomian masyarakat Bali melalui penyerapan produk UMKM Bali. Untuk itu, praktisi UMKM Bali diharapkan memanfaatkan kesempatan ini, seperti produk unggulan Bali yang memiliki nilai tawar yakni kerajinan Bali seperti lukisan dan yang lainnya.

Baca juga:  Lahan Berkurang, Tingkat Produksi Padi Tetap Tinggi

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meyakini, potensi kerajinan seni dari Bali, pastinya akan diminati di daerah Jawa barat. Mengingat potensi ini, keberadaannya di Jawa Barat cukup langka.

“Potensi kerajinan masyarakat Bali sangat memiliki nilai jual yang tinggi dan kedepannya berkesempatan untuk bisa dipasarkan lebih luas lagi. Pemulihan ekonomi merupakan prioritas yang mesti dilakukan di tengah pandemi COVID-19,” kata Ridwan Kamil. (Yudi Karnaedi/baipost)

BAGIKAN

1 KOMENTAR

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *