SINGARAJA, BALIPOST.com – Pelaksanaan proyek pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Bung Karno di Lingkungan Sangket, Kelurahan/ Kecamatan Sukasada menunjukan tren positif. Dari target 47,47 persen sekarang sudah mencapai 57,08 persen.
Kontraktor juga telah memasang patung Bung Karno, sehingga menambah kemajuan pekerjaan sebesar 5 persen menjadi 62,08 persen. Kepala Dinas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng Gede Melandrat saat meninjau pemasangan patung Bung Karno, Selasa (21/9) mengatakan, patung Bung Karno dipasang pada pedestal yang dibangun sebelumnya.
Patung ini memiliki tinggi 8 meter. Kemudian ditambah tinggi pedestal 6 meter. Dengan demikian, total ketinggian adalah 14 meter.
Patung ini merupakan buah karya pematung asal Jogjakarta dengan biaya Rp 859 juta. Sedangkan, pedestal dengan reliefnya memakan biaya Rp 585 juta.
Patung Bung Karno sendiri beratnya 1,5 ton. Ditambah beton beratnya mencapai 2 ton.
Dengan terpasangnya patung maka tidak lama lagi RTH ini akan menjadi destinasi wisata sejarah nasional. “Buleleng akan memiliki salah satu destinasi wisata nasional yang bersejarah, dan ini menjadi kebanggaan kita bersama,” katanya.
Melandrat menambahkan, pembangunan RTH hingga finishing tahun ini terus berjalan. Setelah patung Bung Karno akan diselesaikan Patung Singa Ambara Raja. Patung Singa Ambara Raja ini dipasang pada panggung pementasan di kawasan RTH.
“Ini juga akan menjadi bagian yang tidak terlepaskan nanti dalam membuat kegiatan atau acara seremonial serta kegiatan yang membangkitkan kegiatan seni budaya lokal spesifik,” tegansya.
Di samping itu, penuntasan pengerjaan adalah wantilan. Dalam bangunan ini dipasang patung yang mengambarkan Bung Karno sungkem dengan Ibundanya, Nyoman Rai Srimben.
Wantilan ini akan menjadi wisata edukasi untuk generasi muda yang menampilkan foto dan film terkait aktivitas Bung Karno semasa hidupnya di Buleleng. “Wantilan ini menjadi bagian dari tempat memajang karya seni yang berkaitan dengan Bung Karno,” tegasnya. (Mudiarta/balipost)