Tangkapan layar peta risiko penyebaran COVID-19 di Indonesia. (BP/iah)

DENPASAR, BALIPOST.com – Bali yang melanjutkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 3 dalam 2 pekan ke depan, menunjukkan perbaikan kondisi penanganan COVID-19. Pada evaluasi zona risiko penyebaran COVID-19 per 19 September yang dirilis Rabu (22/9) di website Satgas Penanganan COVID-19 Nasional, terjadi perbaikan dibandingkan sepekan sebelumnya.

Dari data, zona Bali kini ada dua, yaitu Orange dan Kuning. Kabar baiknya, mayoritas wilayah kini menyandang status zona kuning atau risiko rendah penyebaran COVID-19.

Untuk evaluasi terbaru, zona kuning ada 5 dan zona orange sebanyak 4 wilayah. Zona kuning terdiri dari Jembrana, Karangasem, Buleleng, Klungkung dan Tabanan. Dua kabupaten yang terakhir disebut, yaitu Tabanan dan Klungkung baru pekan ini masuk ke zona kuning dari sebelumnya ada di zona orange.

Baca juga:  Gubernur Koster Cek Kesiapan RSUP Sanglah Tangani COVID-19, Minta Masyarakat Tak Panik

Sedangkan kabupaten/kota yang ada di zona orange atau risiko sedang adalah Gianyar, Bangli, Denpasar, dan Badung. Keempatnya pada minggu sebelumnya juga menyandang status zona risiko sedang penyebaran COVID-19.

Membaiknya zona risiko Bali juga terjadi pada zona risiko nasional. Zona merah pada pekan ini sudah tidak ada (0,00 persen) dari sebelumnya mencapai 5 kabupaten/kota (0,97 persen)

Sementara itu, zona risiko sedang (orange) mengalami penurunan. Dari 89 kabupaten/kota (17,32 persen) menjadi 31 kabupaten/kota (6,03 persen).

Kenaikan terjadi pada zona risiko rendah atau kuning. Dari 423 kabupaten/kota (82,30 persen) menjadi 481 kabupaten/kota (93,58 persen).

Zona hijau atau tak ada kasus naik dari 1 kabupaten/kota (0,19 persen) menjadi 2 kabupaten/kota (0,93 persen). Dan, zona hijau tak terdampak tetap tidak ada (0 persen).

Baca juga:  Menkes Budi Diminta Konsultasikan Status Pandemi ke WHO

Target Testing Turun

Seiring makin membaiknya zona risiko di Bali, jumlah testing per hari yang harus dilakukan juga makin turun. Dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) No. 43 Tahun 2021 tentang PPKM Level 4, 3, dan 2 COVID-19 di Jawa dan Bali, jumlah target tracing yang harus dilakukan Bali mencapai 1.028 orang per hari. Rinciannya Badung sebanyak 102 orang, Bangli 164 orang, Buleleng 96 orang, Gianyar 75 orang, Jembrana 40 orang, Karangasem 60 orang, Klungkung 26 orang, Kota Denpasar 142 orang, dan Tabanan 323 orang.

Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Bali, Made Rentin mengatakan kasus harian di Bali memang masih fluktuatif. Namun, ia menyebut kasus aktifnya konsisten menurun.

Per Selasa (21/9), dikatakannya kasus aktif mencapai 2.140 orang. Pasien ada di RS Rujukan sebanyak 573 (26,78 persen), Isolasi Terpusat sebanyak 1.170 orang (54,67 persen), dan Isolasi Mandiri mencapai 397 orang (18,55 persen).

Baca juga:  Lawan Pandemi, Presiden Jokowi Ingatkan Anak Indonesia Terapkan Prokes 3 M

Ia juga merinci bahwa saat ini kapasitas Isoter mencapai 5.462 bed. Sudah terisi sebanyak 1.170 bed (21,42 persen) dan masih tersisa 4.292 bed (78,58 persen). Total ada 362 tempat Isoter tersebar di seluruh kabupaten/kota dan Provinsi Bali.

Data Satgas menyebutkan pada 21 September, jumlah kasus bertambah 173 orang. Kumulatif kasus yang ditangani Bali mencapai 111.672 orang.

Tambahan korban jiwa COVID-19 mencapai 12 orang sehingga kumulatifnya mencapai 3.861 orang. Rinciannya 3.855 WNI dan 6 WNA.

Pasien sembuh bertambah sebanyak 260 orang. Total pasien sembuh mencapai 105.671 orang. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *