DENPASAR, BALIPOST.com – Panahan meloloskan empat atletnya, yakni Komang Gde Krishnanda Putera Kusuma, Bucika Dinda Zahrevi Rahardjo, Kadek Meilyana Syahrani, dan Ni Ketut Ayu Sinta Aprilia. Mereka diharapkan mampu menyumbang 2 emas, sebagaimana target Ketua Umum Pengprov Perpani Bali, Made Rentin.
Pelatih PON Bali Made Saputra, di Denpasar, Selasa (21/9) menerangkan, Komang Gde Krishnanda turun di nomor compound, sedangkan Bucika, Meilyana dan Sinta turun di nomor beregu nasional, serta perorangan nasional. “Untuk nomor nasional ada yang berjarak 30 m, 40 m dan 50 m, nomor andalan kami 40 m,” jelasnya.
Dikemukakan, selama pandemi covid-19, keempat atlet berlatih secara mandiri, dan sepekan sekali bertemu pada hari Minggu. “Kami biasa berlatih di Lapangan Sading atau SMK TI Mengwitani,” ujarnya. Sejak TC sentralisasi ini, para atlet biasa berlatih di SMK TI Mengwitani, Lapangan Kompyang Sujana, dan Sirkuit Wahana Suwung. “Kami juga melakukan pencatatan skoring,” tuturnya.
Saputra bersyukur, atlet asuhannya mampu menunjukkan peningkatan poin tiap kali dilakukan skoring. Cabor panahan digelar di Kabupaten Jayapura, untuk nomor compound 1-4 Oktober, sedangkan nomor nasional 7-9 Oktober. “Saat ini kondisi atlet sudah siap tempur, dan pola latihan tinggal menjaga kondisi kebugaran tubuh,” ungkapnya.
Saputra mengakui, cabor panahan juga memiliki faktor keberuntungan, dan memerlukan konsentrasi tinggi. Oleh sebab itu, dirinya meminta kepada atlet asuhannya, supaya tetap fokus saat bertanding.
Bahkan, lanjut dia, para atlet masih diberi kesempatan untuk berlatih sesampai di Bumi Cendrawasih. “Sebelum bertanding atlet juga diberi kesempatan menjajal lapangan, termasuk pra latihan,” bebernya. (Daniel Fajry/balipost)