Sandiaga Uno menjelaskan terkait rakor pembukaan pariwisata Bali. (BP/edi)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menggelar rapat koordinasi (rakor), Jumat (24/9) di Politeknik Pariwisata Bali. Pada rapat ini, pihaknya bersama Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, serta stakeholder terkait, membahas persiapan pembukaan pariwisata Bali pada Oktober.

“Tadi kita sudah berkoordinasi, dan seluruh masukan ini akan kami bawa untuk rapat koordinasi tingkat menteri pada Kamis 30 September nanti yang akan diketuai oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. Pada rapat itu akan diputuskan pembukaan atau langkah selanjutnya untuk pembukaan Bali,” kata Sandiaga Uno.

Dikatakannya, dari masukan yang disampaikan oleh Wakil Gubernur Bali dan seluruh pemangku kepentingan, dilaporkan bahwa pertama kondisi di Bali sudah menunjukkan situasi yang kondusif. Bahkan langkah persiapan ini sudah memasuki tahap akhir, sesuai dengan arahan dari Menko Luhut.

Baca juga:  Terlibat Kasus Prostitusi, WN Tanzania Dideportasi

Kedua, katanya, tentunya kesiapan dari segi protokol kesehatan ditingkatkan, situasi COVID yang terkendali dan aplikasi PeduliLindungi yang terintegrasi. Terakhir adalah, penyiapan paket paket wisata adaptasi. “Karena kita memulai hidup gaya baru ini, jadi paket wisata adaptasi seperti paket wisata vaksin, paket wisata adaptasi yang berkaitan dengan perluasan green zone. Ini nanti yang akan disiapkan bekerjasama dengan temen-temen industri,” ucapnya.

Terkait pariwisata Bali, Sandiaga akan memprioritaskan berkaitan dengan lapangan kerja. Menurutnya, lapangan kerja ini harus diselamatkan karena lebih dari 1,5 tahun menghadapi COVID-19.

Baca juga:  SK Mutasi Kepsek SMPN 5 dan Guru Sudah Keluar, Wali Kota "Warning" Sanksi Jika Kisruh Lagi

Saat ini, tidak hanya mengendalikan dari sisi kesehatan, tapi juga di saat bersamaan harus diberikan satu kepastian kepada masyarakat yang mata pencahariannya betul-betul mengalami keprihatinan dan kesulitan. “Ini akan menjadi prioritas kita dan salah satu paket yang telah kita sampaikan kepada Pak Wagub, ada paket vacation untuk Nakes dan ini agar segera dimanfaatkan untuk industri di Bali agar program ini tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu,” katanya.

Sementara, Wagub Cok Ace mengatakan, pada rapat yang digelar satu jam lebih ini, membahas persiapan re-opening Bali. Dari pembahasan, pihaknya memperkirakan pariwisata Bali akan dibuka pada Oktober.

Baca juga:  5 Kabupaten Laporkan Tambahan Korban Jiwa COVID-19, Ini Detailnya

Namun dirinya mengatakan belum bisa memastikan tanggal berapa akan mulai dibuka. Meski demikian, dirinya mengaku akan tetap memonitor, memantau dan meningkatkan kewaspadaan di lapangan. Untuk itu pihaknya berharap persoalan dibuka atau tidak, ini merupakan persoalan hitam dan putih.

Tentu harus ada plan A, Plan B dan Plan C. Tidak hanya persoalan buka atau tutup saja, tapi ada level-level, baik itu objek-objek maupun menyangkut tempat karantina maupun tempat akomodasi dimana mereka akan tinggal. “Kita harapkan kalau keadaan baik, seberapa cakupan wilayah yang akan dibuka, begitu juga kalau keadaannya kurang baik seberapa kita bisa buka sampai kondisi terburuk pun akan diperhatikan,” harapnya. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *