NEGARA, BALIPOST.com – Bangunan asrama siswa (santri) pesantren Hidayatulah di Lingkungan Terusan, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara, ludes terbakar, Jumat (24/9) siang. Bangunan dua lantai itu terbakar saat kondisi sepi.
Saat peristiwa, para penghuni sedang menjalankan Ibadah Shalat Jumat. Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu, namun seluruh bangunan semi permanen itu ludes terbakar dalam waktu cepat.
Bangunan dua lantai itu dari informasi, digunakan untuk asrama santri putra 10 kamar di lantai 2 dan di lantai bawah untuk gudang makanan. Kejadian terjadi sekitar pukul 12.20 WITA.
Saat itu hanya ada salah satu saksi pengasuh, Siti Aisah. Saat itu, ia mendengar ada suara ledakan dari lantai atas, dan tiba-tiba percikan api ke atap.
Saat itu Aisah sedang menjemur buku dan kelengkapan lain pascakebanjiran. “Santri sedang salat Jumat, saya dengar suara ledakan dan terbakar di lantai atas,” terangnya.
Ia lalu panik dan meminta tolong warga sekitar memadamkan api dengan alat yang ada. Hingga kemudian datang pemadam dan petugas dari kepolisian serta BPBD.
Kabid Limas dan Kebakaran Satpol PP Jembrana, I Putu Pranajaya mengatakan untuk memadamkan api, pihaknya mengerahkan tiga unit armada. Barang-barang di dalam bangunan semi permanen itu ludes terbakar.
Kapolsek Negara, AKP I Gusti Sudarma Putra, membenarkan adanya kejadian kebakaran di bangunan mes atau asrama pesantren di Lelateng itu. Polisi masih melakukan penyelidikan penyebab kebakaran yang menghanguskan bangunan bertingkat 9×6 meter ini.
Selain bangunan, barang-barang di dalamnya yang terbakar di antaranya perabot rumah tangga, puluhan kasur dan logistik berupa beras serta pakaian santri. Diperkirakan kerugian yang dialami sekitar Rp 200 juta. Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. (Surya Dharma/balipost)