MANGUPURA, BALIPOST.com – Spearfishing (memanah ikan) di Pantai Kuta, Sabtu, (25/9), Alfret Yetimau (35) hilang dan belum ditemukan. Alfret yang merupakan warga yang tinggal di Jalan Mahendradata, Denpasar ini diduga terseret arus.
Terkait kejadian tersebut, Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Denpasar (Basarnas Bali) menerima laporan dari anggota Polair Kedonganan, Made Sumitra, sekira pukul 07.00 WITA. Dikonfirmasi terkait hal itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, Gede Darmada, S.E., M.AP. membenarkan informasi tersebut. “Kami menerima laporan pukul 07.00 WITA, bahwa ada satu orang warga belum kembali dari aktivitas spearfishing di Pantai Kuta” terangnya.
Dirinya menambahkan bahwa korban yang bernama, Alfret Yetimau dan rekannya atas nama Marjolus, datang ke Pantai Kuta pada Jumat (24/9) sekira pukul 19.30 WITA. Dari informasi rekan korban, Marjolus, korban kemudian berenang sejauh 300 meter selanjutnya menyelam di kedalaman 10 sampai 15 meter.
Namun setelah menyelam sekitar 2 jam korban belum juga muncul ke permukaan. Menindaklanjuti laporan tersebut Basarnas Bali dengan 10 orang personil, dua unit jetski serta satu unit rubber boat diterjunkan ke lokasi kejadian untuk melaksanakan upaya pencarian dan pertolongan kepada korban. “Dua unit Rubber boat dari Basarnas dan Balawista Badung dikerahkan untuk melakukan pencarian di area lokasi hilangnya korban. Kami juga mengerahkan dua unit jetski untuk memaksimalkan pencarian,” kata Darmada.
Setelah melakukan pencarian, hingga pukul 18.00 WITA, upaya pencarian dan pertolongan yang melibatkan Tim SAR Gabungan belum membuahkan hasil. Untuk pencarian akan dilanjutkan kembali Minggu (26/9) pagi, dengan pengerahan personil dan alut SAR.
Upaya pencarian juga melibatkan beberapa unsur SAR lainnya diantaranya, Basarnas Bali, Dit Polair Polda Bali, Polair Polresta Denpasar, Pos TNI AL Kedonganan, Balawista Badung, SAR ACT dan keluarga korban. (Yudi Karnaedi/balipost)