DENPASAR, BALIPOST.com – Rektor Unud, Prof Dr Ir I Nyoman Gde Antara, M.Eng. IPU., mengatakan memasuki tahun ajaran baru, pihaknya tidak akan mengutak-atik Uang Kuliah Tunggal (UKT). Target di awal dirinya menjabat sebagai rektor adalah pemberdayaan aset untuk memberikan kenyamanan bagi mahasiswa baru.
Ia mengatakan merancang 6.000 kamar untuk asrama mahasiswa. “Mahasiswa baru ini, diharapkan tidak mengalami kesulitan pada semester awal kuliah di Unud. Karena mereka akan kuliah di dekat asrama. Sehingga, orangtua tidak akan ke sana kemari lagi. Namun setelah diterima di Unud, bisa langsung ditampung di asrama. Ini yang akan kita segera tangkap, mudah-mudahan 6.000 kamar bisa segera diwujudkan,” kata Pejabat asal Gulingan, Badung, Sabtu (25/9).
Terkait rencana pembangunan ribuan kamar, saat ini masih dalam proses penyelesaian regulasi, kelayakan, dan seterusnya. Untuk pembangunan asrama ini, pihaknya menargetkan bisa selesai pengerjaan di Agustus 2022, karena mahasiswa baru itu kuliahnya 1 September 2022.
Untuk sumber pendanaan, pihaknya menegaskan tidak akan mengeluarkan dana dari Unud. Ini, merupakan kerjasama pemberdayaan aset, sehingga nantinya akan saling menguntungkan.
Selain asrama, pihaknya juga akan merenovasi gedung perkuliahan di Kampus Jimbaran. Ini dilakukannya untuk menyamakan fasilitas kelas di masing-masing fakultas. Nantinya kata dia, mahasiswa dari 13 fakultas ini, akan dididik dalam ruang kelas dengan fasilitas yang sama.
Langkah ini, kata dia, sangat penting dalam rangka standarisasi pelayanan Tri Dharma Perguruan Tinggi. “Tentu tidak lagi ada diskriminasi, kami ingin seluruh mahasiswa yang per tahunnya sebanyak 7.500-9.000 orang, akan didik di ruang kelas dengan fasilitas sama,” pungkasnya. (Yudi Karnaedi/balipost)
