Tumpukan beras di Perum Bulog Divre Bali. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Per 27 September 2021, Bulog Divre Bali sudah menyerap 5.789 ton beras dari petani Bali. Jumlah ini sekitar 81 persen dari target Bulog sebanyak 7.100 ton beras.

Kepala Bulog Bali Suhardi, Senin (27/9), mengatakan, harga gabah di Bali cukup tinggi untuk diserap Bulog. Harga gabah kering panen (GKP) di Bali saat ini Rp 4.700 per kilogram. Sedangkan harga beli pemerintah melalui Bulog Rp 4.200 per kilogram.

Baca juga:  Hingga November, Kedatangan Wisatawan Tiongkok Masih Mendominasi

Penyerapan yang cukup tinggi tahun ini, kata Suhardi, karena dampak dari pandemi. Penyerapan beras ini, selain untuk stabilisasi harga, juga untuk memenuhi kebutuhan penyaluran Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Sosial Tunai (BST) dan Program Keluarga Harapan (PKH).

Sebelum pandemi COVID-19, penyaluran dilakukan secara rutin setiap bulan. Namun dengan adanya pandemi, ada penugasan tambahan menyalurkan 2.847 ton beras untuk kedua program PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) tersebut. “Program PEN dari Kemensos diminta menyediakan untuk pemberian bantuan 10 kg beras per KPM,” ujarnya.

Baca juga:  Siklon Lili, Masyarakat Diminta Waspada Gelombang Tinggi

Sementara itu, Bulog juga berkewajiban menyediakan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk 9 kabupaten/kota masing-masing 100 ton ditambah untuk provinsi sebanyak 200 ton sehingga totalnya 1.100 ton. Saat ini stok beras yang tersisa sebanyak 3.300 ton. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *