MANGUPURA, BALIPOST.com – Aqua Mambal bekerjasama dengan FPRB Desa Bongkasa Pertiwi (Forum Pengurangan Risiko Bencana Desa Bongkasa Pertiwi) dari Kabupaten Badung menggelar Simulasi Kesiapsiagaan Bencana Tanah Longsor dan Angin Kencang. Sekitar 50 orang dari Masyarakat Desa Bongkasa Pertiwi didampingi oleh Plt Kalaksa Badan Penaggulangan Bencana Daerah Kabupaten Badung, Camat Abiansemal, Kepala Desa Bongkasa Pertiwi kelompok, dan BumDes Mandala Sari, ikut serta dalam kegiatan ini.
Kegiatan digelar pada Minggu (26/9) di Dusun Karang Dalem 1 (Balai Subak) ini bertujuan untuk meninjau kembali kesiapsiagaan penanggulangan bencana oleh semua elemen. Skenario jalannya simulasi diawali Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Bongkasa Pertiwi menerima informasi dari Perbekel Bongkasa Pertiwi bahwa telah terjadi bencana tanah longsor dan angin kencang yang telah menimbulkan korban. Selanjutnya, 4 bidang FPRB bertindak sesuai tupoksinya masing-masing.
Simulasi meliputi evakuasi lokasi bencana, pertolongan korban yang terjebak pohon tumbang, mendirikan posko pengungsian, posko Informasi dan dapur darurat.
Plt Kalaksa BPBD Kabupaten Badung I Wayan Wirya mengapresiasi dukungan Aqua Mambal dalam kegiatan ini. “Perubahan paradigma menjadi keharusan dari tanggap darurat menjadi siaga bencana, bahwa bencana tidak lagi dianggap sebagai sesuatu yang harus diterima begitu saja, tetapi juga bisa diantisipasi kejadian bencana, korban dan meminimalisir dampaknya,” jelas Wirya.
Ketua FPRB, I Wayan Sudiarta mengatakan bahwa respons yang cepat, tepat bisa dilatih melalui edukasi kebencanaan dan simulasi latihan penanganan bencana, secara berkala dan berkesinambungan. “Hal tersebut sesuai arahan Presiden Republik Indonesia serta mendorong latihan kesiapsiagaan dari tingkat yang paling kecil yaitu keluarga dan dusun sebagaimana arahan Kepala BNPB. Kami terbantu dengan pelaksanaan kegiatan ini yang didukung penuh oleh Aqua Mambal,” kata Sudiarta.
Terkait dukungannya pada giat simulasi ini, I Gede Bagia Artha sebagai perwakilan Pabrik Aqua Mambal, mengatakan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari upaya pabrik merespons situasi yang ada saat ini. “Selain mendorong program pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan dan pelestarian alam, giat ini sejalan dengan visi Danone One Planet One Health yang bermakna bahwa keseimbangan masyarakat dan alam saling terkait dan harus terjaga”, ujar Gede dalam rilis yang diterima. (kmb/balipost)