Calon penumpang pesawat berjalan di area Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (21/9/2021). (BP/Antara)

JAKARTA, BALIPOST.com – Seluruh badan usaha angkutan udara nasional dan perusahaan angkutan udara asing diminta untuk membuat pengaturan penumpang datang dan pelaporan data pada penerbangan internasional di Bandar Udara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten. Upaya menekan potensi penyebaran COVID-19 ini berlaku mulai 30 September 2021.

Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Udara Novie Riyanto pengaturan ini sebagai bagian dari upaya mencegah masuknya varian baru COVID-19 ke Indonesia melalui transportasi udara. Hal ini juga dimaksudkan agar tidak terjadi antrean pemeriksaan tes PCR dan memastikan kualitas hasil pemeriksaan serta pelaksanaan prosedur karantina berjalan maksimal.

“Sehingga benar-benar setiap penumpang yang datang memenuhi ketentuan yang berlaku,” kata Novie Riyanto dikutip dari kantor berita Antara, Kamis (30/9).

Baca juga:  Cuma Punya Modal Rp 3 Juta? IRT Cocok Coba Bisnis Ini

Novie menjelaskan, kebijakan pengaturan dengan pembatasan kedatangan penumpang telah dilakukan di beberapa negara lain seperti di Australia, Filipina, dan Jepang dalam rangka menjaga dan mencegah penyebaran COVID-19.

“Kami meminta pengertian seluruh badan usaha angkutan udara nasional dan perusahaan angkutan udara asing untuk dapat melakukan pengaturan penumpang datang dan pelaporan data pada penerbangan internasional di Bandar Udara Soekarno-Hatta, dengan ketentuan dapat mengangkut penumpang (inbound traffic) maksimal 90 (sembilan puluh) orang per penerbangan. Hal ini perlu dilakukan agar kita bisa melakukan pengawasan yang lebih ketat untuk mencegah masuknya varian virus baru COVID-19 ke Indonesia,” ujarnya.

Baca juga:  Pemerintah Geser Libur Maulid Nabi, Antisipasi Kemungkinan Lonjakan COVID-19

Ia menambahkan, para operator juga wajib menyerahkan data rencana kedatangan pesawat dan jumlah penumpang yang diangkut dengan rincian jumlah Warga Negara Indonesia (WNI) dan/atau jumlah warga negara asing (WNA) sebelum pesawat berangkat dari bandara asal kepada Ketua Komite Fasilitas Bandar Udara, Komandan Satgas Udara, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan dan EGM Bandar Udara.

Kata dia, pembatasan sementara jumlah penumpang tersebut didasari oleh data histori rata-rata jumlah kedatangan penumpang internasional di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta pada bulan Agustus sampai dengan September 2021 yang mencapai kisaran 1.500 orang per hari dan cenderung akan terus mengalami kenaikan.

Baca juga:  Dukung Program Wisata, Perhutani Branding Ecotourism dengan Canopy

“Saat ini regulator dan penyelenggara bandara tengah menyiapkan tambahan kapasitas pemeriksaan swab test PCR dengan metode TCM dan NAT yang hasilnya dapat diperoleh paling lama 1 jam,” jelasnya.

Keberadaan fasilitas ini akan meningkat dari semula hanya 200 orang per jam menjadi 1.000 orang per jam serta fasilitas ini memenuhi ketentuan Lab Bio Security Level II (BSL2). Diharapkan fasilitas ini akan rampung beberapa minggu ke depan. “Sehingga pembatasan jumlah penumpang per penerbangan akan terus dievaluasi seiring dengan kesiapan sarana dan prasarana di Bandar Udara Soekarno-Hatta,” pungkasnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *