MIMIKA, BALIPOST.com – Meskipun PON XX Papua baru dibuka, pada Sabtu (2/10), tetapi atlet Bali mampu menumpulkan pundi-pundi emasnya. Kini, giliran atlet panjat tebing Desak Made Rita Kusuma Dewi, menyumbang emas, di nomor spesialisnya speed, dengan catatan waktu 07:01 detik, pada final, di Sport Climbing Centre, Jumat (1/10).
Atlet yang menghuni pelatnas asal Bulelelng ini, berhasil mengalahkan pesaingnya Rajjiah Salsabila (Jabar). Usai mendulang emas, Desak Rita menuturkan, selama ini catatan waktu Salsabila yang terbaik, dan mencapai 06:09 detik.
Desak Rita mengisahkan, saat berlangsung pertandingan, persisnya menjelasng puncak dan finis, lawananya lengah sedikit, dan Desak Rita ,mau memanfaatkannya. “Saya bersyukur bisa menyalip dan mencapai puncak duluan,” kenang atlet kelahiran Bulelelng, 24 Januari. 2001 ini.
Dijelaskannya, dirinya bersama Salsabila merupakan atlet pelatnas, dan dipersiapkan berlaga pada Olimpiade Paris 2024. “Sekali lagi, saya bangga sekali bisa menyabet emas buat Bali,” tuturnya.
Sementara pelatih PON Suhardi Eka Prasetia mengakui, di final atlet asuhannya berbekal teknik tinggi, dan piawai membaca kelengahan lawan. “Sebenarnya atlet speed ini kekuatannya merata dan terpaut waktunyaa hanya sedikit sekali,” ucapnya.
Di sisi lain, Ketua FPTI BAli mengakui, sosok Desa Rita merupakan atlet serba bisa mulai nomor boulder, lead, serata kombinasi (combine). Akan tetapi, sejak menghuni pelatnas Desak Rita nomor spesialisnya speed.
Untuk proyeksi Olimpiade, biasanya dalam berbagai kejuaraan dunia, untuk perebutan poin maupun tiket Olimpiade, biasanya tiap negara merahasiakan catatan waktunya, dam baru diledakkan atau puncak penampilannya, justru ketika event resmi Olimpiade. (Daniel Fajry/balipost)